digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rehabilitasi stroke merupakan sarana yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kemampuan motorik pasien penderita stroke. Repetitive task training (RTT) merupakan sebuah metode yang dapat menunjang proses rehabilitasi stroke tersebut. Keterbatasan dari tenaga terapis menjadi faktor hambatan dari proses rehabilitasi yang seharusnya dilakukan secara intensif dan terus-menerus. Soft-robotic glove muncul sebagai sebuah solusi agar pasien dapat menjalankan proses rehabilitasi secara mandiri. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui daerah aktif otak pada pasien dalam melakukan RTT dengan menggunakan soft-robotic glove untuk memperoleh informasi perkembangan kemampuan pasien selama proses rehabilitasi mandiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi sumber aktivitas listrik pada otak dengan melokalisasi sumber yang diukur pada kulit kepala dengan electroencephalogram (EEG). Pengambilan data EEG dilakukan dengan subjek laki-laki sehat yang diberi perlakuan gerakan menggenggam dengan kondisi dengan dan tanpa soft-robotic glove yang dilakukan secara repetitif. Data EEG kemudian disegmentasi sesuai dengan kategori gerakan, yaitu ketika perlakuan dan baseline. Digunakan pula Band Pass Filter (BPF) 8-13 Hz untuk memperoleh gelombang Mu pada otak yang berkaitan erat dengan aktivitas motorik yang berada di area Brodmann 4 dan 6. Metode lokalisasi yang dilakukan untuk melokalisasi sumber EEG adalah Independent Component Analysis (ICA) untuk memperoleh komponen penyusun sinyal yang independen dan membuang komponen yang tidak sesuai dengan teori neuroscience terkait Event-related Desynchronization (ERD) dan komponen yang tidak stabil, serta exact-Low Resolution Brain Electromagnetic Tomography (eLORETA) untuk memvisualisasi daerah aktif pada korteks otak 3 dimensi dan mentransformasi beda potensial listrik antar elektroda di kulit kepala menjadi densitas arus pada volume otak dengan mengintegrasikan templat model kepala MNI 152. Dari hasil perhitungan statistik gerakan menggenggam pada area Brodmann 4 dan 6 hemisfer kiri dan kanan yang dibandingkan dengan baseline, terjadi penurunan rata-rata densitas arus yang menandakan terjadinya Event-Related Desynchronization (ERD) sinyal Mu atau adanya aktivitas motorik pada otak. Perhitungan ini juga menunjukkan peristiwa kontralateral kecuali pada area Brodmann 6 hemisfer kiri yang bekerja secara bilateral. Melalui perhitungan statistik gerakan menggenggam dengan dan tanpa menggunakan soft-robotic glove, penggunaan soft-robotic glove menunjukkan adanya penurunan densitas arus yang serupa dengan tanpa menggunakan soft-robotic glove. Hal ini berarti soft-robotic glove dapat digunakan untuk menunjang proses rehabilitasi stroke. Repetisi dari gerakan menggenggam menunjukkan adanya sedikit kecenderungan penurunan densitas arus yang disebabkan oleh pola efek repetisi pada otak, yaitu efek repetition enhancement selama otak dalam proses mengenali pola gerakan berulang dan repetition suppression saat otak sudah mengenali pola gerakan berulang. Maka, diduga bahwa penambahan jumlah repetisi dapat menimbulkan tren berubah menjadi repetition suppression.