digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fitri Nurul Kamila
PUBLIC didi kusnendi

Populasi merak hijau jawa terus menurun sehingga IUCN Redlist of Endangered Species mengkategorikan spesies ini sebagai satwa terancam punah. Salah satu penyebab penurunan populasi tersebut adalah konversi hutan yang mengganggu keseimbangan ekologi merak hijau jawa. Upaya pelestarian merak hijau jawa dapat dilakukan melalui konservasi eksitu di kawasan introduksi jika ditunjang ketersediaan informasi mengenai aspek ekologi merak hijau jawa diantaranya data tentang populasi, perilaku, dan habitat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kepadatan dan kelimpahan populasi, perbandingan jenis kelamin, kelas umur, mekanisme perilaku, persentase perilaku, penggunaan habitat, jenis perilaku yang paling dipengaruhi oleh tipe habitat, serta indeks tumpang-tindih relung (niche overlap index). Pengambilan data dilakukan di Savana Bekol, Taman Nasional Baluran seluas 125 ha dengan metode purposive sampling serta metode pengamatan distance sampling dan all occurences-behavior sampling. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan populasi merak hijau jawa sebesar 11,071 individu/km2 dan 4,77 kelompok/km2 dengan kelimpahan sebanyak 14 individu dan 6 kelompok. Perbandingan jenis kelamin merak hijau jawa adalah 1 jantan:3,95 betina dan kelas umur 1 juvenil:18,95 merak dewasa. Merak memiliki waktu aktif pagi dan sore dimulai dari terdengarnya suara pada pukul 5.30 sambil menyelisik bulu dan berjemur kemudian mulai mencari makan pukul 5.51 berakhir pukul 9.01. Pada siang hari merak berteduh dan beristirahat di dalam hutan atau di bawah pohon. Merak kembali aktif untuk makan pukul 14.38 berakhir pukul 17.16. Merak mulai mencari pohon tenggeran untuk tidur pukul 17.15 pada pohon di tepi atau di dalam hutan. Persentase penggunaan habitat di area terbuka dan tepi hutan adalah 54,23% dengan persentase perilaku harian tertinggi adalah makan yaitu 21,79%. Perilaku makan paling dipengaruhi oleh tipe habitat karena proporsi habitat untuk perilaku makan di area terbuka dan tepi hutan memiliki nilai tertinggi yaitu 40,19%. Indeks persaingan antar individu yang didapat dari niche overlap index sebesar 0,356 yang berarti persaingan antar merak dalam memenuhi kebutuhan setiap perilakunya rendah.