digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandar udara di 16 bandar udara di Indonesia dalam bisnisnya menyediakan jasa pelayanan dalam segmen usaha aeronautika, non-aeronautika, kargo dan lainnya. Pada tahun 2018 rasio komposisi pendapatan aeronautika dan non-aeronautika adalah 63.35% : 36.65%. Sedangkan di dokumen RJPP 2016-2020 PT Angkasa Pura II telah menargetkan untuk mencapai rasio pendapatan non-aeronautika pada angka 50-60%. Komponen pendapatan non-aeronautika terbesar berasal dari konsesi usaha yang didapat salah satunya dari revenue sharing para tenant usaha. Kontribusi terbesar revenue sharing berasal dari para mitra usaha retail dan food&beverage yang berada di Terminal 3 Bandara Soekarno – Hatta dengan 74.48% dari total pendapatan bagai hasil. Untuk mendorong meningkatnya komposisi revenue sharing tersebut, PT Angkasa Pura II perlu menerapkan strategi yang diadopsi dari analisis SWOT berdasarkan pemahaman situasi bisnis saat ini dengan menganalisis kondisi perusahaan saat ini secara internal dan eksternal. Penelitian ini juga fokus pada pengukuran kepuasan pelanggan dengan layanan yang diberikan di bidang bisnis ritel dan food&beverage, yang menggunakan Metode Important Performance Analysis berdasarkan lima dimensi kualitas layanan yang terkandung dalam Kualitas Layanan, yaitu tangible, emphy, reliability, responsiveness dan assurance (TERRA). Data penelitian diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang meliputi pertanyaan berdasarkan 5 dimensi kualitas layanan, dan mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi pelanggan untuk berbelanja di Terminal 3. Dari hasil pengolahan data kuesioner, diperoleh beberapa aspek layanan yang harus diperbaiki untuk diperbaiki agar memenuhi harapan pelanggan. Penelitian ini menemukan tiga faktor yang perlu diperhatikan untuk dilakukan tindakan koreksi dengan cepat dalam layanan ritel, yaitu harga produk, promosi produk, dan kemudahan akses bagi pelanggan untuk mendapatkan informasi tentang produk (harga, lokasi, promosi, dll.) Tindakan korektif yang diusulkan selaras dengan hasil analisis strategi yang diperoleh melalui penggunaan Matriks TOWS. Ada beberapa strategi yang dapat segera diterapkan oleh PT Angkasa Pura II: membuat service blue print untuk bisnis ritel dengan standar internasional, meningkatkan fitur belanja dalam aplikasi Indonesian Airport, mengembangkan airport e-commerce dan perekrutan pro-penyewaan dengan pengalaman internasional. Lebih cepat strategi ini diimplementasikan, PT Angkasa Pura II akan memiliki kesempatan untuk mencapai target pendapatan lebih cepat.