digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pipa jenis electrical resistance welding (ERW) merupakan salah satu jenis pipa yang umum digunakan dalam jalur perpipaan minyak dan gas (migas) di Indonesia. Pipa jenis ini sudah dapat dimanufaktur oleh perusahaan-perusahaan pembuat pipa di Indonesia. Namun, kemampuan perusahaan-perusahaan ini dalam mendeteksi cacat retakan yang sangat kecil (microcracks) pada sambungan lasan pipa masih terbatas. Cacat retakan ini apabila dibiarkan dapat membesar hingga menyebabkan kebocoran atau kegagalan pipa. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk menentukan kelayakan operasi pipa yang memiliki cacat retakan agar kerugian akibat kegagalan pipa dapat dihindari. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan kelayakan operasi pipa adalah metode penilaian fitness-for-service (FFS). Pada tugas sarjana ini, penilaian FFS akan digunakan untuk menganalisis kelayakan operasi dua buah pipa penyalur gas yang memiliki cacat retakan dengan lima konfigurasi berbeda. Penilaian FFS dilakukan berdasarkan prosedur penilaian level 3 dari standar API 579-1 Part 9. Pada penilaian ini akan ditentukan kelayakan operasi pipa pada kondisi awal ukuran retakan, batas maksimum ukuran retakan, yang diizinkan, dan langkah mitigasi untuk mengatasi retakan yang akan atau telah melewati batas ukuran maksimum yang diizinkan. Hasil studi kasus pada tugas sarjana ini menemukan bahwa, untuk kondisi awal ukuran retakan, kedua pipa layak untuk dioperasikan. Selain itu, batas ukuran maksimum retakan yang diizinkan juga telah ditentukan dengan mengulang analisis sambil membesarkan ukuran retakan pada tiap konfigurasi secara bertahap. Sementara itu, metode yang direkomendasikan untuk mitigasi cacat retakan adalah penggerindaan segmen pipa yang memiliki retakan dan analisis ulang kelayakan operasi pipa dengan menggunakan penilaian level 1 API 579-1 Part 5.