ABSTRAK Muhammad Ghaffar Mukhlis
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV). Hepatitis B masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia dengan 2,5%-10% populasi memiliki Hepatitis B surface antigen (HBsAg) serum. HBV memiliki beragam variasi serotipe di Indonesia yang dapat meingkatkan risiko kegagalan vaksinasi akibat ketidakcocokan subtipe vaksin dengan HBV yang bersirkulasi dalam populasi. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi epitop sel B HBsAg yang lestari pada berbagai varian HBV sehingga dapat digunakan untuk serodiagnosis atau vaksinasi pada populasi Indonesia. Penentuan kelestarian sekuens dan prediksi epitop dilakukan dengan penelitian in silico dengan pendekatan reverse vaccinology. 152.106 sekuens protein HBV diunduh dari NCBI (per 18 Oktober 2018) dan digunakan sebagai database BLAST+. Sekuens HBsAg dari HBV genotipe B dan C dicari pada database BLAST+ tersebut. Dari pencarian BLAST+, ditemukan total 2.715 sekuens HBsAg dengan serotipe adw, ayw, ayr, dan adr. Antigenic variability analyzer (AVANA) lalu digunakan untuk mencari daerah lestari, yang teridentifikasi berjumlah 16 daerah pada dataset HBsAg penelitian ini. Prediksi peptida dilakukan menggunakan program BepiPred, LBTope, dan alat prediksi epitop pada Immune Epitopes Database Analysis Resource (IEDB). Hasil analisis menunjukkan bahwa peptida pada urutan 128-142 dari HBsAg bersifat lestari pada HBV serotipe adw, ayw, dan adr (genotipe B dan C) serta ayr (genotipe C) dengan tingkat kelestarian >80%. Peptida ini juga diprediksi dapat bersifat sebagai epitop sel B. Selain itu, kemiripan sepanjang 7 asam amino atau lebih dengan protein manusia tidak ditemukan pada peptida ini sehingga diharapkan tidak akan terjadi cross reactivity dengan protein manusia. Konfirmasi antigenisitas dilakukan dengan pengujian rapid test HBsAg dan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Keduanya memberikan hasil uji negatif. Dapat disimpulkan bahwa secara in silico telah diprediksi peptida epitop HBsAg baru dengan sekuens dari residu ke-128 hingga 142 HBsAg yang dapat memberikan respon antigenisitas, meskipun hal ini belum terbukti dari pengujian in vitro.