ABSTRAK Mauliddina Zulrahmiwati
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Mauliddina Zulrahmiwati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Mauliddina Zulrahmiwati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Mauliddina Zulrahmiwati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Mauliddina Zulrahmiwati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Mauliddina Zulrahmiwati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Mauliddina Zulrahmiwati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Titan merupakan satelit alami terbesar dari planet Saturnus yang
mempunyai radius rata-rata sebesar 2575 km. Titan merupakan satu-satunya satelit
alami yang memiliki atmosfer tebal dan substansial di Tata Surya. Komposisi utama
atmosfer Titan terdiri dari N2 (nitrogen) sebanyak 98%, CH4 (metana) sebanyak
(1,5%), dan H2 (hidrogen) sebanyak 0,1 ? 0,2%. Selain senyawa utama tersebut,
terdapat senyawa minoritas yang dapat dikelompokkan dalam tiga golongan utama
yaitu hidrokarbon, nitril, dan senyawa oksigen. Senyawa minoritas diperoleh dari
hasil reaksi berbagai macam senyawa yang sudah ada. Sumber energi utama reaksi
kimia tersebut adalah fluks energi dari Matahari, terutama dari foton ultraviolet.
Salah satu senyawa minoritas yang sangat menarik adalah vinyl cyanide (C2H3CN)
yang memiliki implikasi penting dalam astrobiologi. Senyawa ini memiliki
kemungkinan dapat membentuk struktur seperti membran sel, yang dinamakan
dengan azotosomes (Stevenson et al. 2015). Pencarian senyawa C2H3CN pernah
dilakukan untuk pertama kalinya dengan menggunakan teleskop IRAM 30-m pada
tahun 1995-1999. Dari pengamatan IRAM senyawa C2H3CN di stratosfer Titan
belum berhasil terdeteksi. Selanjutnya penelitian terbaru yang dilakukan oleh
Palmer et al. (2017) dari pengamatan ALMA (Atacama Large
Millimeter/submillimeter Array) akhirnya berhasil menemukan senyawa C2H3CN
secara spektroskopik di atmosfer Titan. Dalam Tugas Akhir ini, pencarian senyawa
C2H3CN dilanjutkan dengan menggunakan teleskop radio ALMA dengan Titan
sebagai objek kalibrator. Analisis sejumlah data ALMA memperoleh hasil
spektrum senyawa C2H3CN di stratosfer Titan dengan profil kelimpahannya
ditentukan sebanyak 7 × 10?7 pada ketinggian 800 km yang menurun dengan
ketinggian. Hasil bersesuaian dengan model dari Palmer et al. (2017).
Perpustakaan Digital ITB