digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Muhammad Kartiko Laksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Kartiko Laksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Kartiko Laksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Kartiko Laksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Kartiko Laksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Kartiko Laksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Kartiko Laksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Muhammad Kartiko Laksono
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Wilayah Maba, Halmahera Timur, memiliki endapan nikel laterit dari hasil pelapukan batuan ultramafik yang berpotensi sebagai sumber mineral strategis, terutama unsur tanah jarang seperti skandium (Sc) yang terkonsentrasi pada zona limonit. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi kandungan skandium (Sc) pada zona limonit di wilayah tersebut dengan menggunakan metode cokriging berbasis kovariabel besi (Fe). Analisis dilakukan melalui eksplorasi statistik, penyusunan variogram dan variogram silang, serta validasi silang untuk menilai kelayakan model spasial. Penelitian ini mengolah data geokimia dari 22 titik bor untuk kadar besi (Fe) yang dianalisis menggunakan x-ray fluorescence (XRF) dan 11 titik bor untuk kadar skandium (Sc) dari analisis inductively coupled plasma – optical emission spectrometry (ICP-OES). Kadar Sc menunjukkan nilai rata-rata 48,85 ppm, sedangkan kadar Fe rata-rata mencapai 37,10%. Analisis korelasi menunjukkan hubungan positif yang kuat antara Sc dan Fe dengan koefisien korelasi Pearson (r) = 0,75, menegaskan kelayakan Fe untuk digunakan sebagai kovariabel. Model variogram terbaik dipilih berdasarkan nilai residual sum of squares (RSS) dan koefisien determinasi (R²), dengan model exponential memberikan hasil optimal untuk variogram Sc (RSS = 7788; R² = 0,59) dan cross-variogram Sc–Fe menunjukkan performa tinggi (RSS = 13,76; R² = 0,99). Peta hasil estimasi cokriging memperlihatkan sebaran kadar Sc yang dominan berada di bagian tengah dan timur laut area studi, sejalan dengan persebaran kadar Fe. Penelitian ini membuktikan bahwa metode cokriging dengan memanfaatkan Fe sebagai kovariabel merupakan pendekatan yang efektif untuk memetakan distribusi unsur minor seperti Sc, sehingga memberikan panduan penting bagi pengembangan eksplorasi mineral strategis berbasis unsur tanah jarang.