digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Deyza Achrizt Arisintani
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Deyza Achrizt Arisintani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Deyza Achrizt Arisintani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Deyza Achrizt Arisintani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Deyza Achrizt Arisintani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Deyza Achrizt Arisintani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Deyza Achrizt Arisintani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Deyza Achrizt Arisintani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Deyza Achrizt Arisintani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Standar Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) merupakan standar yang menetapkan kontribusi pembangunan gedung negara atas standar pekerjaan, yaitu pekerjaan struktur, arsitektur, utilitas, dan perampungan. Saat ini Indonesia telah membuat HSBGN berdasarkan perbedaan harga satuan dan upah pekerja di berbagai kota di Indonesia. Namun, belum disesuaikan kebutuhan struktur yang disesuaikan dengan lokasi dan standar perancangan struktur yang segera akan dirilis pembaharuannya. Maka dari itu, dari penelitian ini penulis membuat dan membandingan Model 1 (HSBGN 2018), Model 2 (HSBGN berdasarkan standar perancangan struktur yang berlaku saat ini), dan Model 3 (HSBGN berdasarkan pembaharuan standar perancangan struktur yang akan segera diluncurkan). Pada Model 2 dan Model 3 dikelompokan menjadi tiga daerah yaitu Daerah A (daerah dengan beban gempa tinggi), Daerah B (daerah dengan beban gempa sedang), dan Daerah C (daerah dengan beban gempa rendah). Hasil penelitian ini menunjukkan nilai HSBGN pada Model 2 dan Model 3 pada setiap daerah lebih tinggi dari Model 1 (HSBGN 2018) yang menunjukkan pembuatan Model 1 belum membandingkan pembebanan gempa dengan baik. Perbedaan nilai dari Daerah A, Daerah B, dan Daerah C juga menunjukkan kebutuhan struktur yang berbeda-beda di Indonesia sehingga tidak bisa disamaratakan volume pekerjaannya, terutama pada pekerjaan penulangan. Nilai pada Model 3 juga menunjukkan peningkatan dari Model 2 maka perubahan standar perancangan struktur membuat biaya meningkat dari standar sebelumnya.