ABSTRAK Meilani Sri Suryani
PUBLIC 
COVER Meilani Sri Suryani
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Meilani Sri Suryani
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Meilani Sri Suryani
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Meilani Sri Suryani
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Meilani Sri Suryani
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Meilani Sri Suryani
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Meilani Sri Suryani
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia terletak di jalur subduksi aktif yang merupakan bagian dari zona ring of
fire. Akibatnya, disepanjang jalur tersebut terdapat banyak gunung api aktif. Saat
ini Indonesia memiliki 127 gunung api aktif yang dapat mengalami erupsi kapan
saja. Salah satu gunung api aktif di Indonesia adalah Gunung Batur yang terletak di
Kintamani, Bali. Gunung Batur yang sekarang merupakan sebagian dari Gunung
Batur Purba yang telah meletus sekitar 29.300 tahun yang lalu membentuk kaldera
I, dan letusan besar kedua sekitar 20.150 tahun yang lalu membentuk kaldera II dan
Danau Batur. Sehingga saat ini Gunung Batur memiliki struktur kaldera ganda
dengan puncak tertinggi di 1.717 meter. Gunung Batur terbentuk akibat subduksi
lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Subduksi lempeng
menghasilkan peleburan kerak bumi menjadi magma. Sebelum magma keluar ke
permukaan, magma terakumulasi di kerak membentuk kantong magma. Dimensi
kantong magma dan kondisi geologi gunung berpengaruh terhadap besar letusan
suatu gunung api. Sistem geometri kantong magma dapat dimodelkan dan dapat
dimanfaatkan untuk meneliti potensi bahaya bencana gunung api. Penelitian ini
menggunakan analisis gayaberat untuk interpretasi struktur bawah permukaan.
Model bawah permukaan dibuat dari peta anomali Bouguer lengkap cetak Gunung
Batur, yang selanjutnya dilakukan digitasi untuk mendapatkan peta anomali
Bouguer lengkap digital. Rentang nilai anomali gayaberat pada peta anomali
Bouguer lengkap adalah 75 – 150 mGal. Pemisahan anomali regional dan residual
menggunakan metode moving average, menghasilkan peta anomali residual dengan
rentang nilai anomali gayaberat -44 – 16 mGal. Respon anomali rendah pada daerah
puncak gunung mengindikasikan adanya kehadiran kantong magma di bawah
permukaan. Magma bersifat cair dengan komposisi andesit basaltik dan memiliki
densitas sebesar 2,0 g/cc. Pemodelan 2,5D menggunakan background density
sebesar 2,4 g/cc. Hasil dari pemodelan menunjukkan bahwa kantong magma
Gunung Batur berada pada kedalaman ±2200 meter di bawah permukaan laut.
Berdasarkan pemodelan, litologi tertua berumur tersier yang terdiri dari endapan
Lava Cempaga (? = 2,87 g/cc) dan endapan Lava Tejakula (? = 2,68 g/cc). Terdapat
struktur sesar normal yang berasosiasi dengan dinding Kaldera I dan Kaldera II
yang diperlihatkan dengan lapisan yang tidak menerus.