digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Dita Yudina
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Dita Yudina
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Dita Yudina
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Dita Yudina
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Dita Yudina
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Dita Yudina
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Dita Yudina
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Bisnis Unggas Terintegrasi terdiri dari pakan unggas dan peternakan unggas, seperti ayam petelur, day-old chickens, ayam pedaging, dan pengolahan ayam. Sektor unggas komersial Indonesia telah tumbuh secara signifikan sejak awal 1980-an. Namun, pada tahun 2017 sektor pakan unggas di Indonesia tidak cukup stabil karena kenaikan harga jagung. Selama tahun 2017, pemerintah Indonesia juga mengeluarkan peraturan untuk mengontrol ketersediaan day-old chickens (DOC) Final Stock dan Parent Stock. Pemerintah terus mengatur sektor ayam pedaging, yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami ketidakseimbangan penawaran dan permintaan, menyebabkan fluktuasi harga yang tajam. Kebijakan pemerintah ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan – perusahaan yang bergerak dalam bisnis unggas terintegrasi. Ada empat perusahaan besar dalam bisnis unggas terintegrasi di Indonesia, yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), dan PT Sierad Produce Tbk (SIPD). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan – perusahaan tersebut melalui metode nilai tambah, yaitu nilai tambah ekonomis (EVA), nilai tambah pasar (MVA), dan nilai tambah tunai (CVA) di empat perusahaan dalam bisnis unggas terintegrasi di Indonesia dari tahun 2014 hingga 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai EVA di keempat perusahaan cukup berfluktuasi dari tahun ke tahun. Namun jika dirata-rata, CPIN memiliki nilai EVA tertinggi setiap tahunnya dibandingkan dengan ketiga perusahaan lain. Sementara dalam hal MVA dan CVA, CPIN juga menjadi perusahaan unggul yang selalu dapat menciptakan nilai tambah setiap tahunnya.