digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tera Wahyu Dwiningrum
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Tera Wahyu Dwiningrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Tera Wahyu Dwiningrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Tera Wahyu Dwiningrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Tera Wahyu Dwiningrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Tera Wahyu Dwiningrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Tera Wahyu Dwiningrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Tera Wahyu Dwiningrum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Penerapan polymer flooding untuk proses enhanced oil recovery merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk menahan laju penurunan produksi minyak bumi. Penggunaan polimer sintetik untuk proses polymer flooding menimbulkan permasalahan lingkungan karena sifatnya yang tidak biodegradable sehingga penggunaan biopolimer sebagai substitusi polimer sintetik banyak mendapat perhatian. Penelitian ini berfokus pada seleksi bakteri penghasil biopolimer terbaik yang diisolasi dari cooling tower reaktor nuklir dan analisis potensinya untuk Microbial Enhaced Oil Recovery (MEOR). Penelitian ini terdiri dari lima tahap yaitu seleksi dan identifikasi bakteri penghasil biopolimer, optimasi rasio karbon dan nitrogen medium produksi, pembuatan kurva produksi, karakterisasi biopolimer melalui uji rheologi dan Fourier Transforrm-Infra Red (FT-IR), serta uji stabilitas terhadap variasi pH, salinitas dan temperature dengan metode respon permukaan. Pada medium produksi biopolimer, digunakan sumber karbon dan nitrogen berupa sukrosa dan NH4Cl. Rancangan desain optimasi dibuat dengan menggunakan software Design Expert 11.0 dengan tipe desain Central Composite Cimcumscirbed menggunakan dua variabel yaitu konsentrai karbon dan nitrogen serta respons berupa jumlah sel, berat kering biopolimer dan viskositas supernatan. Karakteristik isolat bakteri penghasil biopolimer terpilih adalah Gram negatif berbentuk basil dengan bentuk koloni bulat kekuningan. Isolat terpilih memiliki viskositas supernatan medium pertumbuhan 1,0365 cP (25?C, 1 atm) dengan persentase penurunan 26,96% ketika temperatur uji dinaikkan menjadi 50?C. Konsentrasi sukrosa dan NH4Cl optimum yang didapatkan berturut-turut 40 dan 2 g/L. Berdasarkan kurva pertumbuhan dan kurva produksi, dapat diketahui bahwa biopolimer yang dihasilkan merupakan growth-asscociated product. Umur inokulum untuk proses produksi biopolimer yang digunakan adalah 12 jam dengan laju pertumbuhan spesifik 0,101/jam. Berdasarkan karakterisasi FT-IR yang dilakukan terhadap ekstrak kasar biopolimer, diketahui bahwa biopolimer memiliki gugus alkana, alkena, eter dan gugus aromatik pada strukturnya. Analisis rheologi menunjukkan bahwa biopolimer tergolong ke dalam non-Newtonian fluid dengan sifat pseudoplastik. Biopolimer memiliki viskositas yang stabil pada kisaran pH 2-12 dan semakin meningkat hingga salinitas 20%. Temperatur optimum untuk penerapan biopolimer berada pada kisaran 25-30?C. Hasil ini menunjukkan bahwa biopolimer yang dihasilkan berpotensi untuk diaplikasikan untuk Microbial Enhanced Oil Recovery (MEOR) pada reservoir dengan temperatur well-bore yang tidak terlalu tinggi.