Fukosantin merupakan komponen karotenoid utama pada diatom yang berperan
dalam fotosintesis dan perlidungan terhadap cahaya. Senyawa ini diketahui
mempunyai potensi aplikasi sebagai antioksidan, antikanker dan antidiabetes
sehingga dapat dimanfaatkan oleh industri kesehatan dan kosmetik. Nutrisi
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan
komposisi seluler mikroalga. Nitrogen dan fosfor merupakan makronutrien yang
dibutuhkan oleh mikroalga untuk melakukan pertumbuhan. Peningkatan
konsentrasi senyawa tersebut dapat meningkatkan kemampuan sel untuk
menangkap cahaya pada fotosintesis. Hal ini berdampak terhadap peningkatan
karotenoid sel termasuk fukosantin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
pengaruh serta konsentrasi nitrogen dan fosfor optimum untuk memproduksi
fukosantin pada diatom Chaetoceros sp. Penelitian ini dilakukan dengan
menentukan kisaran konsentrasi kedua variabel yang akan digunakan berdasarkan
literatur. Kemudian nilai tersebut digunakan untuk menentukan jumlah variasi
perlakuan dengan menggunakan metode response surface methodology (RSM).
Melalui metode tersebut, dihasilkan 12 jenis perlakuan dengan kombinasi
konsentrasi nitrogen dan fosfor tertentu dan dikultivasi selama enam hari. Selama
kultivasi, dilakukan penghitungan jumlah sel dan pengukuran pH media. Selain itu,
dilakukan pengukuran kadar fukosantin pada lima titik waktu yang berbeda
menggunakan metode spektrofotometri pada tiga panjang gelombang yang berbeda
(445, 663 dan 750 nm). Hasil absorbansi lalu dimasukkan ke persamaan untuk
menentukan konsentrasi fukosantin. Data konsentrasi fukosantin dan jumlah sel
dijadikan sebagai respon dan dimasukkan pada Design Expert untuk menghasilkan
pemodelan dan analisis statistik. Pemodelan tersebut lalu diuji keakuratannya
dengan melakukan pengukuran fukosantin dan penghitungan jumlah sel pada titik
optimum yang diprediksi oleh aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kondisi pH selama kultivasi berada pada rentang 8,5-9,2 untuk semua perlakuan.
Konsentrasi fukosantin mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan dan
terakumulasi pada fasa stasioner. Hal ini menyebabkan data konsentrasi fukosantin
dan jumlah sel pada hari keenam digunakan dalam analisis RSM. Hasil pemodelan
kuadratik menunjukkan adanya kesesuaian antara variabel dan kedua respon
dengan nilai R2 sebesar 0,8625 dan 0,8967. Dari hasil analisis statistik didapatkan
bahwa nitrogen dan fosfor berpengaruh signifikan terhadap konsentrasi fukosantin
dan jumlah sel. Tahapan validasi pemodelan dilakukan dengan melakukan
pengukuran respon pada tiga titik optimum yang diprediksi oleh Design Expert.
Hasil eksperimen menunjukkan adanya peningkatan produksi fukosantin sebesar
50% dibandingkan dengan kontrol. Hasil pengukuran respon masih berada dalam
batas toleransi sehingga model valid untuk digunakan untuk memprediksi
kandungan fukosantin pada sel. Penelitian ini menunjukkan bahwa manipulasi
konsentrasi nitrogen dan fosfor berpotensi digunakan untuk meningkatkan produksi
fukosantin dalam skala industri.