Perkembangan industri sawit di Indonesia semakin berkembang dengan
menjadikan Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Minyak inti
sawit atau Palm kernel oil (PKO) adalah minyak yang dimanfaatkan menjadi
berbagai produk turunannya. Pemanfaatan PKO yang masih kurang di Indonesia
terlihat di angka ekspor PKO yang mencapai 50% hingga tahun 2010. Padahal,
pemanfaatan PKO kini semakin berkembang seperti pembuatan bahan baku
terbarukan untuk berbagai produk hasil minyak bumi, yaitu nilon.
PKO memiliki produk turunan berupa metil ester asam lemak atau FAME (fatty
acid methyl ester) yang diperoleh dari proses transesterifikasi minyak dan lemak
tumbuhan. Selanjutnya FAME dipisahkan untuk mendapatkan metil laurat (C12:0).
Metil laurat dapat dikonversi menghasilkan produk turunan alkohol lemak berupa
dodekanol dengan proses hidrogenasi. Dodekanol dilakukan proses aminasi dengan
mereaksikannya dengan gas NH3 dengan bantuan katalis kobalt silika. Produk dari
proses aminasi ini yaitu dodekilamina yang dapat dimanfaatkan menjadi
intermediet bahan baku nilon1212.
Hasil dari reaksi hidrogenasi tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
pada penambahan air. Konversi metil laurat sebesar 96.9% dengan selektivitas
dodekanol sebesar 50.7% adalah dengan mol rasio metanol : metil laurat : air =
15:1:1. Hasil dari reaksi aminasi menunjukkan semakin tinggi temperatur maka
konversi dodekanol semakin besar, namun selektivitas pada dodekilamina semakin
menurun. Faktor lain yang memengaruhi selektivitas adalah tekanan H2 yang jika
terlalu berlebih mendorong reaksi untuk membentuk tridodekilamina dan
dodekana. Kondisi operasi yang menghasilkan hasil terbaik berupa konversi
dodekanol 64% dan selektivitas dodekilamina 24% adalah dengan pelarut dodekana
pada temperatur 150 oC.