digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Gatot Dwi Jayanto
PUBLIC tuti yulia

BAB 1 Gatot Dwi Jayanto
PUBLIC tuti yulia

BAB 2 Gatot Dwi Jayanto
PUBLIC tuti yulia

BAB 3 Gatot Dwi Jayanto
PUBLIC tuti yulia

BAB 3 Gatot Dwi Jayanto
PUBLIC tuti yulia

BAB 3 Gatot Dwi Jayanto
PUBLIC tuti yulia

BAB 3 Gatot Dwi Jayanto
PUBLIC tuti yulia

BAB 3 Gatot Dwi Jayanto
PUBLIC tuti yulia

BAB 4 Gatot Dwi Jayanto
PUBLIC tuti yulia

BAB 5 Gatot Dwi Jayanto
PUBLIC tuti yulia

PUSTAKA Gatot Dwi Jayanto
PUBLIC tuti yulia

Sebagai usaha dalam memberikan kontribusi terhadap kelangsungan produksi gas di blok Mahakam, maka zona dalam lapangan Hana saat ini mulai dikembangkan. Permasalahan yang dialami dalam pengembangan zona dalam ini adalah keterbatasan dalam ketersediaan data seismik untuk mengetahui geometri dari reservoir, yang didominasi oleh endapan distributary channel. Dalam pemodelan reservoir yang telah dilakukan sebelumnya, batasan geometri endapan distributary channel menggunakan rasio antara ketebalan reservoir terhadap lebar distributary channel sebesar 1:80, berdasarkan beberapa peneliti terdahulu (Mercier dan Allen, 1985, Duval, 1992, dan Lafont, 2003). Dalam penelitian ini, penulis menduga bahwa rasio yang digunakan sebelumnya masih terlalu kecil. Hal tersebut diindikasikan dari hasil perhitungan volumetrik yang dilakukan pada reservoir penelitian lebih kecil bila dibandingkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode material balance yang dianggap lebih valid. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, rasio antara ketebalan reservoir terhadap lebar distributary channel yang sesuai digunakan dalam pemodelan reservoir xx-7/75aS adalah sebesar 1:120. Hasil tersebut memberikan peluang untuk menambahkan sumur serapan baru.