Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah laut yang sangat besar.
Seiring dengan besarnya luas wilayah laut, produksi rumput laut di Indonesia sangat
melimpah. Rumput laut merupakan sumber biomassa yang sangat melimpah dan
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk yang mempunyai nilai tambah
tinggi. Salah satu produk yang dapat dihasilkan dari rumput laut adalah karbon
aktif. Karbon aktif merupakan salah satu material yang dapat digunakan di berbagai
bidang. Karakteristik karbon aktif dengan luas permukaan dan porositas yang
tinggi, konduktivitas yang baik membuat karbon aktif cocok digunakan dalam
berbagai bidang. Pada penelitian ini difokuskan untuk memperoleh karbon aktif
dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
Proses pembuatan karbon aktif terdiri dari proses karbonisasi dan aktivasi. Proses
karbonisasi yang dilakukan adalah karbonisasi hidrotermal dilanjukan dengan
aktivasi CO2 dengan menggunakan furnace. Penelitian ini difokuskan pada
pembuatan karbon aktif berbahan baku rumput laut menggunakan proses
karbonisasi hidrotermal menggunakan aktivator KOH, CaCl2, dan ZnCl2. Variasi
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah temperatur, variasi aktivator, dan rasio
aktivator terhadap bahan baku. Untuk menghilangkan kadar abu pada karbon aktif
maka akan dilakukan demineralisasi dengan menggunakan HF.
Karbon aktif yang dihasilkan dari rumput laut Sargassum sp. memiliki luas
permukaan 100-1800 m2/g dengan ukuran pori rata-rata 1-75 nm. Perolehan
hydrochar mencapai 67,9% pada proses karbonisasi hidrotermal dan perolehan
karbon aktif mencapai 27,2% pada temperatur karbonisasi 250oC dengan aktivator
CaCl2 dan rasio impregnasi 2 (dua).