Konsumsi energi primer di Indonesia didominasi oleh bahan bakar fosil. Salah satu jenis
bahan bakar fosil yang paling banyak digunakan adalah minyak mentah. Dikarenakan konsumsi
minyak mentah yang begitu besar dan cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya maka
diperlukan banyak industri pengolahan minyak dan gas bumi. Salah satu langkah dari proses
pengolahan minyak mentah adalah memisahkan air dan gas dari minyak mentah setelah keluar
dari sumur. Komponen dari sistem pengolahan minyak mentah yang dapat memisahkan minyak
dari air dan gas adalah bejana tekan pemisah tiga fasa. Dikarenakan bejana tekan akan
menampung air maka bejana tekan dapat mengalami korosi.
Bejana tekan terkorosi yang digunakan oleh salah satu perusahaan minyak dan gas, akan
dianalisis pada tugas sarjana ini. Tahapan analisis yang dilakukan meliputi penilaian kemanan
bejana tekan, penentuan sisa umur bejana tekan dan rekomendasi metode perbaikan. Penilaian
keamanan bejana tekan dan penentuan sisa umur didasarkan pada ASME FFS-1, dimana metode
penilaian dilakukan dari level 1, 2 dan 3. Metode perbaikan didasarkan pada ASME FFS-1 dan
ASME PCC-2.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, bejana tekan tidak memenuhi kriteria pada
penilaian level 1 dan 2 tetapi memenuhi kriteria pada penilaian level 3. Bejana tekan juga
diprediksi mampu dioperasikan hingga satu tahun kedepan. Metode perbaikan yang
direkomendasikan untuk bejana tekan yang dianalisis adalahh coating untuk perbaikan sementara
dan insert plate untuk perbaikan permanen.