ABSTRAK Dhinda Ariecintya Janita
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Dhinda Ariecintya Janita
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Dhinda Ariecintya Janita
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dhinda Ariecintya Janita
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dhinda Ariecintya Janita
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dhinda Ariecintya Janita
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dhinda Ariecintya Janita
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Dhinda Ariecintya Janita
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
CubeSat atau Cube Satellite merupakan sebuah satelit nano yang diterbangkan pada
ketinggian LEO. Jika dibandingkan dengan satelit GEO, CubeSat memiliki biaya
pengembangan yang lebih murah, waktu perakitan yang jauh lebih singkat, serta
kompleksitas yang rendah. CubeSat umumnya hanya dapat digunakan untuk
menjalankan satu misi dikarenakan ukurannya yang kecil. Misi yang dapat
dijalankan CubeSat beragam, salah satunya adalah misi pendeteksian kapal yang
berlayar di wilayah Indonesia dengan menggunakan AIS (Automatic Identification
System). Dengan digunakannya CubeSat sebagai penerima AIS seluruh wilayah
kelautan Indonesia dapat tercakup dengan baik. Tujuan dari tugas akhir ini adalah
merancang sebuah CubeSat berdasarkan standar yang mampu mengangkut seluruh
komponen yang dibutuhkan untuk melakukan penerimaan sinyal AIS. Perancangan
kerangka CubeSat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SolidWorks.
CubeSat yang dirancang juga hanya akan menerima data AIS ketika berada di atas
wilayah Indonesia. Pengaturan ini dilakukan dengan menggunakan sistem
penjadwalan pada on-board computer Banana Pi M2+. Pengaturan jadwal
dilakukan menggunakan bahasa bash dengan membagi aktivitas CubeSat menjadi
empat mode, yaitu mode aktivasi, mode pengambilan data, mode pengiriman data,
serta mode pembersihan memori dan mode idle. Durasi tiap mode ditentukan
berdasarkan periode orbit CubeSat dan durasi CubeSat berada di atas wilayah
Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian dan evalusi, CubeSat 2U yang didesain
berukuran 10 x 10 x 22 sentimeter dengan massa 930.8 gram. Dimensi dan massa
CubeSat 2U yang dirancang telah sesuai dengan standar CDS (CubeSat Design
Specification). Banana Pi M2+ juga berhasil mengelola CubeSat sehingga CubeSat
dapat menerima data AIS, mengambil gambar, mengirim data AIS dan gambar,
serta melakukan pembersihan memori sesuai dengan durasi CubeSat berada di
wilayah Indonesia selama 7 menit dengan periode orbit 92 menit.