digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK KATHERINE HERLAMBANG
PUBLIC Dewi Supryati

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengatasi permasalahan pada rutinitas PT X seperti besarnya tingkat keterlambatan produksi, terdapat produk yang cacat, dan terjadinya kecelakaan kerja. Manajemen risiko dipilih sebagai solusi karena PT X belum pernah melakukan manajemen risiko. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu memetakan proses bisnis, mengidentifikasi dan menilai risiko, melakukan clustering pada risiko, merancang usulan mitigasi risiko, dan mengidentifikasi risk residual pada PT X. Process classification framework (PCF) oleh APQC digunakan untuk pemetaan proses bisnis. Risiko diidentifikasi dan dinilai dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), linguistic weighted geometric (LWG) operator dan fuzzy priority. Risiko yang dimitigasi didasarkan pada nilai LRPN tertinggi pada setiap cluster. Penentuan jumlah cluster optimal dilakukan dengan metode siku, silhouette method, dan gap statistic method. Clustering dilakukan dengan metode self organizing map (SOM). Enhanced risk assessment matrix digunakan untuk merancang usulan mitigasi risiko. Hasil dari penelitian ini yaitu 254 risiko yang tersebar ke dalam 5 cluster. Risiko yang dimitigasi berjumlah 10 risiko dan hasil usulan mitigasi terdiri dari 46 prior plan dan 43 contigency plan dengan 4 buah residual risk dan 5 buah risiko baru. Berdasarkan hasil tersebut, perusahaan perlu melakukan investasi pada sistem informasi, membuat SOP dan KPI. Selain itu diperlukan perbaikan struktur organisasi, dan perbaikan kualitas pekerja serta melakukan standardisasi ISO 9001.