COVER AHMAD ARAFAT AMINULLAH
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 AHMAD ARAFAT AMINULLAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 AHMAD ARAFAT AMINULLAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 AHMAD ARAFAT AMINULLAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 AHMAD ARAFAT AMINULLAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 AHMAD ARAFAT AMINULLAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 AHMAD ARAFAT AMINULLAH
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA AHMAD ARAFAT AMINULLAH
PUBLIC Alice Diniarti
Statistik menunjukkan bahwa lalu lintas kargo udara –sebagai imbas dari pertumbuhan
perdagangan regional dan internasional– mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dari
lalu lintas penumpang di berbagai belahan dunia selama beberapa dekade ini. Sebagai
satu bagian dari pasar perdagangan Asia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar
dalam sektor kargo udara.
Bandara Hasanuddin Makassar adalah salah satu dari lima bandara yang ditetapkan
sebagai bandara pengumpul (hub) untuk transportasi kargo udara di Indonesia. Bandara
ini –bersama bandara Frans Kaisiepo di Biak– secara khusus diproyeksikan menjadi
sentra-strategis pengangkutan kargo produk-produk perikanan (marine cargo) – juga
agroindustri. Melihat posisi dan peran strategis, pertumbuhan arus distribusi barang
(logistik) dan jasa, serta potensi pasar komoditas yang dimiliki kota Makassar, maka
upaya untuk melakukan ekspansi layanan kargo udara pada bandara Hasanuddin
Makassar adalah sebuah peluang dan kebutuhan tersendiri yang harus dicermati oleh
para Air Cargo Carrriers.
Sebelum sebuah keputusan bisa dibuat sehubungan dengan ekspansi operasi kargo udara,
pihak Air Cargo Carrrier harus menentukan feasibilitas dari keputusan ekspansi yang
akan diambil tersebut. Untuk itu, diperlukan suatu studi kelayakan dalam konteks
ekspansi layanan kargo udara di bandara Hasanuddin Makassar tersebut. Studi kelayakan
ini perlu dilakukan untuk mengetahui secara komprehensif aspek-aspek apa saja yang
perlu diperhatikan dalam rangka melakukan ekspansi layanan kargo udara pada sebuah
bandar udara. Studi kelayakan dimaksud berkenaan dengan –apa yang disebut sebagai–
Analisis Peluang Pasar (Market Opportunity Analysis - MOA) yang menjadi tinjauan
utama dalam studi ini.
Market Opportunity Analysis (MOA) –Analisis Peluang Pasar– adalah suatu proses yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk menentukan feasibility –kelayakan– dalam
memasuki atau mengekspansikan operasinya pada pasar tertentu tentang [distribusi]
barang dan atau jasa. Proses ini dapat diaplikasikan ke dalam operasi kargo udara untuk
menentukan feasibility dari pembukaan ataupun perluasan pasar kargo udara (air cargo
market) pada suatu bandara. Proses MOA ini melibatkan penilaian terhadap permintaan
potensi-pasar eksternal (external market-potential demand), pemain-pemain lain yang
berada di pasar (current players in the market), dan kebutuhan-kebutuhan pelanggan
(customers’ needs) – bersama dengan kapabilitas internal perusahaan untuk menentukan
feasibilitas untuk mencapai pasar (feasibility of pursuing the market).