COVER I Wayan Adisaputra
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 I Wayan Adisaputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 I Wayan Adisaputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 I Wayan Adisaputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 I Wayan Adisaputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 I Wayan Adisaputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 I Wayan Adisaputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 I Wayan Adisaputra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA I Wayan Adisaputra
PUBLIC Alice Diniarti
Proses evaluasi teknik struktur mekanik yang kompleks pada umumnya
menggunakan metode elemen hingga (MEH) untuk mempermudah analisis.
Metode elemen hingga merupakan suatu metode numerik pendekatan metode
analitik. Pada penelitian ini digunakan software MEH untuk membuat model
elemen hingga struktur penyangga motor listrik. Pada model elemen hingga
struktur penyangga motor listrik dilakukan analisis normal modes yang hasilnya
kemudian dibandingkan dengan hasil pengujian Fungsi Respon Frekuensi.
Tujuannya adalah untuk validasi model elemen hingga tersebut.
Model MEH yang telah divalidasi itu, kemudian digunakan untuk
meramalkan respon getaran struktur uji akibat gaya eksitasi harmonik dengan
menggunakan metode direct frequency response. Hasil simulasi MEH tersebut
kemudian dibandingkan dengan hasil analisis spektrum frekuensi pada uji
eksperimental yang menggunakan electrodynamic exciter sebagai sumber gaya
eksitasi getaran.
Model MEH itu kemudian digunakan untuk meramalkan respon getaran
akibat adanya gaya unbalance sisa pada motor listrik yang dipasang pada struktur
penyangga. Hasil evaluasi MEH dibandingkan dengan hasil uji eksperimental.
Dari perbandingan tersebut diperoleh data yang menunjukkan adanya kesalahan
minimum sebesar 1,79% pada frekuensi putar motor listrik 20,5 Hz di titik ukur 2.
Kesalahan maksimum di titik ukur 5 terjadi sebesar 75,23% pada frekuensi putar
motor listrik 25,5 Hz karena berdekatan dengan frekuensi resonansi .