digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Yohanes Bimo Dwianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Yohanes Bimo Dwianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Yohanes Bimo Dwianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Yohanes Bimo Dwianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Yohanes Bimo Dwianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Yohanes Bimo Dwianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Yohanes Bimo Dwianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Yohanes Bimo Dwianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Airfoil, penampang dari sayap pesawat, memberikan kontribusi yang besar pada fenomena aliran yang melalui sayap. Karena alas an tersebut, airfoil menjadi subjek utama untuk dioptimisasi dalam perancangan sayap. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengoptimisasi karakteristik aerodinamik dari airfoil. Airfoil yang dipilih untuk dioptimasi adalah airfoil S1223 bilangan Reynolds rendah. Airfoil ini akan dioptimisasi secara multi-objektif, sehingga optimisasi ini disebut optimisasi multi-objektif. Dalam jenis optimisasi ini, akan terdapat lebih dari satu solusi optimal, yang disebut sebagai solusi Pareto-optimal. Metode optimisasi yangdigunakan dalam tugas akhir ini adalah yang disebut “Non-dominated Sorting Genetic Algorithm II (NSGA-II)”. Metode ini merupakan salah satu dari banyak metode dari multi-objective Genetic Algorithm. Pada dasarnya, metode ini bekerja dengan meniru system lingkaran kehidupan seperti seleksi, perkawinan, dan mutasi untuk mengoptimalkan airfoil. Airfoil ini direpresentasikan dengan sebuah metode yang disebut “modified PARSEC”. Metode ini menggunakan bentuk geometric dari airfoil sebagai parameternya. Karakteristik aerodinamik yang akan dioptimisasi ari airfoil adalah koefisien gaya angkat (Cl) dan koefisien gaya hambat (Cd). XFoil akan digunakan untuk menghitung prestasi aerodinamik dari airfoil. Optimisasi ini akan menggunakan tiga kasus konstrain. Tiap kasus konstrain akan menghasilkan pengaruh yang berbeda pada proses optimisasi. Dengan kasus konstrain tersebut, diharapkan optimisasi akan menghasilkan airfoil-airfoil optimal yang mempunyai prestasi aerodinamik yang lebih baik dari airfoil asli dengan bentuk yang realistis.