Perkembangan kota dewasa ini mengarah pada konsep kawasan mixed-use.
Adanya ragam guna lahan dalam satu kawasan memiliki karakteristik pergerakan
tersendiri. Tujuan dengan adanya konsep kawasan mixed-use adalah untuk
mengurangi pergerakan kendaraan bermotor dan meningkatkan pergerakan
dengan berjalan kaki (internal) dan pergerakan dengan transportasi umum
(eksternal). Koridor Jl. Ir. H. Djuanda merupakan salah satu kawasan dengan
heterogenitas fungsi lahan yang cukup tinggi dengan beberapa diantaranya adalah
merupakan titik pusat aktivitas dengan tarikan pergerakan yang tinggi. Adapun
peningkatan kualitas fisik jalur pedestrian pada koridor Jl. Ir. H. Djuanda
bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan pejalan kaki.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik guna lahan, karakteristik
pergerakan pejalan kaki, tingkat pelayanan jalur pedestrian dan mengetahui
interaksi antara pengaruh guna lahan terhadap bangkitan pejalan kaki dengan
menggunakan metode analisa destkriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan karakteristik guna lahan didominasi oleh fungsi non – hunian pada
perimeter blok kawasan dan dominasi fungsi hunian pada area dalam blok
kawasan. Persebaran pergerakan pejalan kaki tidak merata, terpusat pada segmen
– segmen yang merupakan titik – titik pusat aktivitas kawasan. Tingkat pelayanan
jalur pedestrian pada koridor ini berkisar pada tingkat C, D, E. Adapun fungsi
hunian memiliki pengaruh tertinggi terhadap bangkitan volume pajalan kaki.