Perpustakaan Digital ITB

Studi maneuverability dan fire control logic pesawat pembanding dibutuhkan dalam setiap proses pengembangan pesawat tempur baru. Studi maneuverability dan fire control logic pesawat Sukhoi Su-30 MK2 mencakup pembuatan model dinamik pesawat dan juga peluru kendali yang berguna untuk pembuatan simulator pesawat terbang. Pembuatan model dinamik peluru kendali dilakukan dengan membuat database parameter aerodinamika peluru kendali dan linearisasi. Peluru kendali yang dianalisis terdiri dari enam buah yaitu, AIM-7, AIM-9, AIM-120, R-72R, R-73 dan R-77. Parameter aerodinamika peluru kendali dihitung menggunakan perangkat lunak Missile Datcom. Input perangkat lunak Missile Datcom adalah ukuran geometri peluru kendali dan kondisi terbang. Ukuran-ukuran geometri peluru kendali diukur melalui proses scaling pada gambar tiga pandangan menggunakan perangkat lunak AutoCAD. Output perangkat lunak Missile Datcom adalah berbagai koefisien aerodinamika dan turunannya sebagai fungsi dari sudut serang dan ketinggian terbang. Validasi parameter aerodinamika dilakukan dengan dua cara, yaitu perbandingan dengan koefisien aerodinamika dari referensi dan perhitungan range peluru kendali. Validasi menggunakan perhitungan range dilakukan dengan menghitung posisi peluru kendali tiap detik ketika peluru kendali diluncurkan. Perhitungan range dilakukan menggunakan perangkat lunak Simulink Hasil perhitungan range menunjukan model aeodinamika peluru kendali mampu mencapai range sesuai data pembanding sehingga dapat mewakili database aerodinamika peluru kendali yang sebenarnya. Linearisasi persamaan gerak peluru kendali dilakukan untuk mengetahui respon peluru kendali terhadap gangguan atau analisis kestabilan. Analisis kestabilan dilakukan pada matra longitudinal dan matra lateral-direksional. Proses analisis kestabilan dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak MATLAB untuk membentuk state-space dan melakukan simulasi terhadap gangguan yang diberikan. Hasil analisis kestabilan menunjukan peluru AIM-9, AIM-120, R-77, R- 73 stabil matra longitudinal sementara AIM-7 dan R-27R tidak stabil matra longitudinal. Analisis kestabilan matra lateral-direksional menunjukan semua peluru kendali tidak stabil.