Daerah penelitian terletak di sekitar Kompleks Gunungapi Sunda (KGS) dan Gunung
Manglayang, Jawa Barat. Kompleks Gunungapi Sunda (KGS) merupakan kompleks
gunungapi yang menjadi induk dari gunungapi aktif Tangkuban Perahu yang terletak di
Perbatasan Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten
Purwakarta, sedangkan Gunung Manglayang merupakan gunungapi dormant yang terletak
di timur laut Kota Bandung, tepatnya pada Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Daerah penelitian memiliki koordinat 6,70º LS - 6,91º LS, dan 107,55º BT - 107,78º BT.
Kompleks Gunungapi Sunda (KGS) diduga memiliki dapur magma yang berukuran besar
dan hubungannya dengan Gunung Manglayang belum diketahui. Selain itu letusan Gunung
Sunda di masa lalu menyebabkan terbentuknya kaldera dan Sesar Lembang yang
membentang barat - timur di daerah penelitian. Keberadaan Gunung Manglayang yang
berada di dekat ujung timur sesar menimbulkan dugaan adanya hubungan antara Kompleks
Gunungapi Sunda (KGS) dengan Gunung Manglayang. Analisis petrogenesis batuan beku
dilakukan untuk mengetahui kondisi dapur magma dari kedua gunung, yakni berupa data
petrografi melalui analisis sayatan tipis, dan data geokimia melalui uji XRF. Sampel
diambil dari lima titik dari lima lokasi yang merepresentasikan Kompleks Gunungapi
Sunda, dan lima titik pada satu lokasi aliran lava di Sungai Cilengkrang yang
merepresentasikan Gunung Manglayang, khususnya Gunung Manglayang Muda. Dari hasil
analisis petrografi, didapatkan kondisi dapur magma KGS dan Manglayang memiliki
beberapa kesamaan, dengan tiga titik pada setiap gunung menunjukkan siklus kondisi
dapur magma yang serupa. Sedangkan dari analisis geokimia, kedua dapur magma pada
tiga titik per gunung tersebut menunjukkan hasil yang serupa baik dari major elements
(menunjukkan sumber magma) maupun trace elements (menunjukkan pengayaan magma).
Dari kedua analisis tersebut dinyatakan bahwa KGS dengan Gunung Manglayang memiliki
satu dapur magma, dengan Gunung Manglayang bertindak sebagai gunung parasit dari
KGS.