digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Khaza Allaya Rizqika
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Khaza Allaya Rizqika
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Khaza Allaya Rizqika
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Khaza Allaya Rizqika
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Khaza Allaya Rizqika
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Khaza Allaya Rizqika
PUBLIC Alice Diniarti

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang merevisi beberapa ketentuan pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dimana di dalamnya antara lain, menghapuskan kriteria kawasan rawan bencana (KRB) sebagai kawasan lindung. Dalam peraturan tersebut juga mengatakan bahwa kegiatan budidaya di kawasan rawan bencana (KRB) dan risiko tinggi bencana serta perubahan iklim perlu dibatasi dan dikendalikan untuk meminimalkan kejadian bencana dan potensi kerugian akibat bencana dan perubahan iklim. Kabupaten Bandung merupakan wilayah yang memiliki kawasan yang rawan terhadap bencana banjir. Dengan mengambil studi kasus Kecamatan Dayeuhkolot, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko banjir di wilayah tersebut dan merumuskan strategi perencanaan tata ruang yang tepat sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017. Analisis tingkat risiko dilakukan dengan melakukan analisis tingkat bahaya banjir yang dilakukan dengan metode empiris yaitu dengan melihat data historis banjir dan data kejadian banjir terakhir untuk mengetahui luas genangan, kemudian ditinjau pula tinggi genangan dan lama genangan secara kualitatif berdasarkan hasil wawancara masyarakat. Kemudian, dilakukan analisis tingkat kerentanan fisik dengan mengacu pada indikator guna lahan, kemiringan lereng, kondisi jaringan jalan dan drainase, dan jarak dari sungai. Kemudian, dilakukan analisis tingkat risiko banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dengan menampal hasil analisis tingkat bahaya dan kerentanan fisik. Hasil analisis menunjukan bahwa kawasan yang berisiko sangat tinggi banjir berada di sepanjang sempadan sungai dan wilayah yang tinggi risiko banjir berada di bagian selatan Kecamatan Dayeuhkolot. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi perencanaan tata ruang yang dapat mengurangi risiko banjir di KRB banjir Kecamatan Dayeuhkolot, misalnya mengembalikan fungsi ruang di sempadan sungai yang berisiko banjir sangat tinggi menjadi kawasan lindung untuk ruang terbuka hijau.