digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yasmin Lathifa Shabhan
PUBLIC yana mulyana

Insomnia merupakan gangguan tidur yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan suatu individu. Penanganan insomnia menggunakan obat-obatan sintetik dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping dan toleransi yang cukup serius. Oleh karena itu penggunaan ekstrak dari tumbuhan dapat menjadi alternatif dalam menangani insomnia. Daun kangkung air dan herba pegagan telah digunakan secara tradisional untuk menghilangkan kecemasan dan mempermudah seseorang untuk tertidur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasikan kapsul yang mengandung kombinasi ekstrak etanol daun kangkung air dan herba pegagan (75:25) agar mendapatkan aktivitas hipnotik yang lebih efektif dan meningkatkan keberterimaan pasien. Serbuk simplisia daun kangkung air dan herba pegagan diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol kemudian dipekatkan sehingga diperoleh ekstrak etanol pekat. Ekstrak diformulasi dengan berbagai konsentrasi Avicel PH 102, laktosa, aerosil dan magnesiu stearat. Massa kapsul dievaluasi secara organoleptik serta penentuan laju alir dan kandungan lembab. Uji efek hipnotik dilakukan menggunakan mencit jantan galur Swiss-Webster yang dibagi menjadi 7 kelompok. Obat pembanding yang digunakan adalah diazepam (3 mg/kg BB), CMC-Na 0,5% sebagai pembawa dan kelompok uji formula A (306 mg/kg BB), formula C (306 mg/kg BB), formula E (200 mg/kg BB), formula H (200 mg/kg BB) serta kelompok kombinasi ekstrak etanol kangkung air dan pegagan (100 mg/kg BB). Parameter yang diukur adalah latensi tidur, durasi tidur, dan efisiensi tidur yang kemudian diolah secara statistik menggunakan One Way ANOVA-Post Hoc Test (LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula H yang menggunakan eksipien Avicel PH 102, aerosil 4%, dan magnesium stearat 2% dapat menjadi pilihan formula karena memberikan hasil evaluasi organoleptik, laju alir, dan kandungan lembab yang cukup baik. Selain itu, pada uji efek hipnotik formula H yang memiliki efisiensi tidur sebesar 89,99 ± 2,56% tidak berbeda secara signifikan (p<0,05) terhadap ekstrak kombinasi (89,61 ± 1,65%) dan diazepam (92,04 ± 0,77%).