ABSTRAK Muhammad Dimitri Alfathan
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Muhammad Dimitri Alfathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Dimitri Alfathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Dimitri Alfathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Dimitri Alfathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Dimitri Alfathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Dimitri Alfathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Dimitri Alfathan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Upwelling merupakan naiknya massa air dari perairan dalam ke permukaan. Indeks
upwelling merupakan metode perhitungan untuk menentukan lokasi kejadian upwelling, tiga
diantara indeks ini adalah Upwelling Index (UI), Coastal Upwelling Index (CUI) dan Indeks
Anomali SST (IAS). Dipelajari juga pengaruh dari fenomena ENSO dan IOD ke variabilitas dari
kejadian upwelling di perairan selatan Jawa dan Sumbawa. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan indeks mana yang paling cocok untuk digunakan di perairan selatan Jawa dan
Sumbawa. Perhitungan menggunakan data angin bulanan reanalysis yang disediakan dari
ECMWF dan data SST dan konsentrasi klorofil-a bulanan yang didapatkan dari instrumen
MODIS dan disediakan oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Penelitian dilakukan dari Januari 2003 sampai Desember 2015. Nilai UI, CUI, dan IAS yang
didapatkan dikorelasikan dengan konsentrasi klorofil-a dengan korelasi signifikan sebelumnya
ditentukan menggunakan metode uji-t. Ditentukan pula tahun terjadinya ENSO dan IOD, dimana
pada tahun tersebut hanya terdapat salah satu fase dari fenomena yang dikaji.
Hasil dari penelitian adalah didapatkannya nilai korelasi UI dengan klorofil-a memenuhi
batas signifikansi secara konsisten dari transek Banten sampai transek Sumbawa akan tetapi
tidak dapat dengan baik menggambarkan kekuatan dari upwelling yang terjadi, sementara hasil
korelasi CUI dengan klorofil-a memiliki nilai yang buruk di transek Banten dan semakin baik
semakin mendekati transek Jawa Timur akan tetapi nilai CUI tidak dapat dengan baik
menentukan kapan terjadinya kejadian upwelling. IAS dapat dengan baik menggambarkan
periode terjadinya upwelling serta tempat dan kekuatan dari upwelling tersebut, selain itu, IAS
juga merupakan indeks yang terbaik menggambarkan perubahan kekuatan upwelling dalam
kondisi ENSO dan IOD sehingga IAS adalah indeks yang paling cocok dalam memetakan
kejadian upwelling di perairan selatan Jawa dan Sumbawa.