digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pulau Bangka merupakan pulau dengan cadangan mineral timah terbesar di Indonesia karena termasuk dalam jalur sabuk timah dari Semenanjung Malaya ke arah tenggara. Mineral timah tersebut dikelola oleh PT. Timah Tbk namun setelah melakukan eksplorasi dan eksploitasi, perlu dilakukan penelitian untuk mencari deposit timah dari sisa penambangan rakyat. Penelitian ini menerapkan metode Ground-Penetrating Radar (GPR) untuk mengidentifikasi karakter endapan aluvial agar mengetahui deposit timah yang tersisa. Metode GPR dipilih antara metode geofisika lainnya karena potensinya untuk gambar bawah permukaan secara efektif, baik dalam waktu dan biaya. Penelitian menggunakan GPR Mala RAMAC dengan antena 100 MHz pada Tiga blok wilayah bangka utara, bangka tenah serta bangka selatan dengan luas area penelitian 200 m2. Dari hasil radargram dan bor validasi DH 3, pada blok I diperoleh 8 lapisan dengan frekuensi karakteristik aluvial timah berkisar antara 60 MHz – 86 MHz dan kadar timah berkisar antara 0.85 % - 54.44 % dengan karakteristik bedrock granit berkisar antara 66 MHz – 135 MHz. Pada blok II diperoleh 5 lapisan dengan frekuensi karakteristik aluvial timah berkisar antara 60 MHz – 75 MHz dan kadar timah berkisar antara 1.55 % - 19.21 % dengan karakteristik bedrock lempung berkisar antara 30.86 MHz – 60 MHz serta , pada blok III diperoleh 6 lapisan dengan frekuensi karakteristik aluvial timah berkisar antara 50 MHz – 86 MHz dan kadar timah berkisar antara 2.18 % - 6.54 % karakteristik bedrock lempung berkisar antara 66 MHz – 200 MHz. Metode GPR menggunakan analisis frekuensi karakteristik sangat cocok untuk mengidentifikasi perbedaan antara alluvial timah dengan bedrock.