digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Al Rizky Gunawan.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Pemetaan pipa bawah tanah sangat penting untuk menghindari masalah kebocoran pipa akibat proyek konstruksi sipil yang melibatkan penggalian tanah. Pemetaan ini dapat dilakukan dengan metode geofisika. Contoh metode yang paling umum digunakan adalah ground penetrating radar (GPR). Terdapat metode geofisika lain yang secara teori dapat digunakan untuk mendeteksi pipa namun jarang digunakan, yaitu metode induksi elektromagnetik (EMI). Penelitian ini bertujuan untuk menguji metode EMI untuk mendeteksi pipa dan menggunakan metode GPR sebagai data pendukung. Lokasi penelitian dilakukan di area Perusahaan Daerah Air Mimum (PDAM) Tirtawening Dago Pakar, Kota Bandung, Jawa Barat. Di area ini terdapat pipa air pada kedalaman 1,5 meter dan diameter 0,3 meter. Metode EMI menggunakan instrumen EM38-MK2 dilakukan pada area dengan luas 16 × 13 meter dengan spasi1 meter. Metode GPR menggunakan GSSI 270 MHz dilakukan dengan 10 lintasan dengan panjang 10 meter dan spasi 1 meter. Pengukuran metode EMI divariasikan dengan konfigurasi, separasi koil, ketinggian alat, dan orientasi alat. Peta konduktivitas mode konfigurasi dipol vertikal (VDM), separasi koil 1 meter, ketinggian alat 0 meter, dan orientasi alat sejajar lintasan menunjukkan pola anomali negatif yang menggambarkan lokasi dan arah pipa. Pemetaan suseptibilitas di setiap mode tidak dapat memberikan informasi lokasi dan arah pipa. Pemetaan konduktivitas dengan metode EMI menunjukkan lokasi dan arah dari pipa ke arah barat laut. Hasil yang sama juga ditunjukkan dari pola hiperbola pada radargram GPR. Kesesuaian antara data EMI dan GPR ini membuktikan bahwa metode EMI dapat diaplikasikan untuk mendeteksi pipa.