digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Meifita Kamilia Intishar Mangg
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Meifita Kamilia Intishar Mangg
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Meifita Kamilia Intishar Mangg
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Meifita Kamilia Intishar Mangg
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Meifita Kamilia Intishar Mangg
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Meifita Kamilia Intishar Mangg
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Meifita Kamilia Intishar Mangg
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Meifita Kamilia Intishar Mangg
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

JURNAL Meifita Kamilia Intishar Mangg
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

iABSTRAKKota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata warisan budaya yang besar. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota Bandung menetapkan kawasan Alun-Alun Braga sebagai kawasan pariwisata warisan budaya melalui Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kota Bandung (RIPPARDA) tahun 2012-2025. Salah satu strategi Pemerintah Daerah Kota Bandung untuk mengembangkan kawasan ini adalah dengan membangun infrastruktur yang mendukung, dimana hubungan antara pariwisata dan infrastruktur sangatlah erat, karena pergerakan di kawasan pariwisata sangat bergantung kepada sistem transportasi yang ada di kawasan tersebut. Sistem transportasi yang paling mendukung kemudahan bermobilisasi wisatawan di Kawasan Alun-Alun Braga adalah prasarana pejalan kaki, karena atraksi wisatanya tersebar di beberapa titik yang saling berdekatan. Oleh karena itu, ingin diteliti kualitas penyediaan prasarana pejalan kaki sebagai salah satu aspek pendukung Kawasan Pariwisata Warisan Budaya Alun-Alun Braga. Penilaian kualitas dilakukan dengan membandingkan kondisi eksisting di kawasan dengan standar ketentuan yang telah ditentukanoleh Kementerian PUPR, baik secara teknis maupun menggunakan persyaratann yang dikembangkan lebih lanjut sehingga menghasilkan 25 indikator bagi penyediaan prasarana pejalan kaki. Indikator tersebut kemudian dipetakan menggunakan analisis tingkat kepentingan dan kinerja untuk mengetahui urgensi perbaikan prasarana seperti apa yang perlu diperbaiki. Dengan demikian, dapat dihasilkan rekomendasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas penyediaan prasarana pejalan kaki sebagai salah satu pendukung Kawasan Pariwisata Warisan Budaya Alun-Alun Braga