digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Vina Lestari Riyandini
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Penambang emas skala kecil (PESK) merupakan salah satu sumber antropogenik pencemaran merkuri. Rendahnya tingkat perekonomian masyarakat di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, serta kurangnya kesadaran terhadap lingkungan menyebabkan semakin maraknya penambangan emas skala kecil yang menggunakan merkuri dalam proses amalgamasi. Kegiatan ini menimbulkan berbagai masalah lingkungan diantaranya pencemaran tanah, pencemaran air serta akumulasi merkuri pada biota dan perubahan struktur tanah. Konsentrasi merkuri dalam tanah yang berasal dari Desa Lebak Situ, Kabupaten Banten yaitu sebesar 136,9 mg/kg. Berdasarkan PP no 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun, konsentrasi merkuri dalam tanah berada pada level berbahaya kategori 2. Tingginya konsentrasi total merkuri dalam tanah disebabkan oleh senyawa merkuri membentuk senyawa kompleks dengan mineral organik dan anorganik dalam tanah. Untuk mencegah mobilitas merkuri ke badan air, perlu dilakukan pemulihan tanah tercemar merkuri. Salah satu teknologi remediasi yang dapat diaplikasikan dalam pemulihan tanah tercemar merkuri adalah soil washing. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum, mengetahui pengaruh pH dan konsentrasi larutan pencuci serta rasio solid/liquid terhadap nilai koefisien distribusi, desorpsi merkuri dalam tanah serta menentukan fraksinasi merkuri dalam tanah. Percobaan ini dilakukan secara batch dengan single extraction menggunakan beberapa larutan pencuci seperti Na2EDTA, KI, KCl dan air. Larutan KI memberikan penyisihan terbaik, sehingga dalam penelitian ini difokuskan menggunakan larutan potassium iodida. Proses soil washing dilakukan dengan kecepatan pengadukan 100 rpm selama 3 jam dengan variasi pH, konsentrasi larutan pencuci dan rasio solid/liquid. Hasil penelitian menunjukkan pada kondisi optimum pH 2, konsentrasi larutan pencuci 0,25 M dan rasio solid/liquid 1:15 didapatkan desorpsi merkuri sebesar 86.9 % serta nilai koefisien distribusi sebesar 0,034. Hasil analisis fraksinasi merkuri dalam tanah sebelum soil washing menunjukkan fraksi mobile > semi mobile > non mobile. Potassium iodide dapat menyisihkan fraksi mobile 84 %, semi mobile 97% dan non mobile 25%. Oleh karena itu pencucian dengan larutan KI pada pH asam dapat menjadi metode yang menjanjikan dalam pemulihan tanah tercemar merkuri.