ABSTRAK Novia Syari Intan
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Novia Syari Intan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Novia Syari Intan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Novia Syari Intan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Novia Syari Intan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Novia Syari Intan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Novia Syari Intan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Novia Syari Intan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Infeksi Hepatitis B merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia maupun di dunia. Infeksi tersebut dapat dicegah dengan pemberian vaksin yang mengandung antigen permukaan virus Hepatitis B yaitu SHBsAg. SHBsAg rekombinan dapat dihasilkan oleh Hansenula polymorpha RB11 yang pada genomnya telah terintegrasi gen sHBsAg secara multicopy. Meskipun berpotensi menghasilkan protein rekombinan dalam jumlah yang tinggi, integran gen multicopy juga mungkin mengalami eksisi gen terkait melalui mekanisme loop out. Sementara, kultur yang digunakan dalam produksi vaksin harus memiliki sistem ekspresi yang stabil selama produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kestabilan integrasi gen sHBsAg pada kultur H.polymorpha RB11 rekombinan. Sampel diambil dari dari working seed dan beberapa tahap produksi. Dilakukan juga subkultur berulang selama 8 hari hingga generasi ke-44 dari kultur H.polymorpha RB11 rekombinan untuk menguji kestabilan integrasi gen sHBsAg selama subkultur berulang. Genom dari masing-masing sampel diisolasi dan diuji keberadaan gen sHBsAg di dalamnya dengan metode PCR dan qPCR. Dilakukan pula sequencing terhadap gen tersebut untuk mengetahui kesesuaiannya dengan urutan gen sHBsAg pada parent seed. Visualisasi hasil PCR melalui elektroforesis gel agarosa menunjukkan amplikon gen sHBsAg muncul sebagai pita pada ukuran sekitar 681 bp sesuai dengan referensi. Hasil sequencing amplikon tersebut mengonfirmasi kesesuaian urutannya dengan referensi gen sHBsAg pada parent seed. Nilai Cq dari analisis qPCR untuk semua sampel pada konsentrasi DNA yang sama menunjukkan nilai yang dekat satu sama lain (22.1-23.4). Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa integrasi gen sHBsAg pada H.polymorpha RB11 rekombinan stabil selama subkultur berulang hingga generasi ke-44 dan juga selama proses produksi.