digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Pindad (Persero) merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi produk pertahanan dan keamanan (Hankam) dan produk industrial. Salah satu departemen yang memproduksi produk industrial adalah Departemen Cor. Saat ini, salah satu produk yang dihasilkan oleh Departemen Cor, yakni produk Shoulder for E Clip memiliki jumlah produksi dan persentase produk cacat terbesar dibandingkan produk perkeretaapian lainnya yang dihasilkan oleh Departemen Cor. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan kualitas produk Shoulder for E Clip dengan meminimasi jumlah produk cacat. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Six Sigma dengan pendekatan Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). Pada tahap define dilakukan perumusan masalah serta pengamatan karakteristik produk, proses produksi, dan cacat produk. Pada pengamatan cacat produk juga dilakukan pemilihan jenis cacat dominan menggunakan Pareto chart. Lalu pada tahap measure dilakukan pengukuran stabilitas proses (menggunakan peta kendali atribut fraksi cacat atau peta kendali atribut p) dan kapabilitas proses (menggunakan perhitungan nilai sigma). Selanjutnya pada tahap analyze dilakukan identifikasi akar permasalahan menggunakan metode Delphi sebanyak empat tahap dan melibatkan lima orang responden hingga diperoleh subfaktor penyebab cacat untuk setiap jenis cacat. Subfaktor penyebab cacat yang telah diidentifikasi diprioritaskan menggunakan metode FMEA serta diskusi dengan pihak perusahaan. Pada tahap improve, dirumuskan alternatif usulan solusi untuk subfaktor penyebab cacat terpilih. Terakhir, pada tahap control, dilakukan perancangan pengawasan implementasi usulan solusi. Melalui tahap define, diketahui bahwa jenis cacat dominan adalah beku dini dan geser. Dan setelah dilakukan perhitungan stabilitas dan kapabiltias proses pada tahap measure, dapat disimpulkan bahwa proses produksi stabil dengan nilai sigma sebesar 3,26. Selanjutnya pada tahap analyze diperoleh enam belas subfaktor penyebab cacat untuk jenis cacat geser dan beku dini, yakni tiga belas subfaktor penyebab cacat beku dini dan tiga subfaktor penyebab cacat geser. Di antara enam belas subfaktor penyebab cacat, dipilih empat subfaktor penyebab cacat yang dirumuskan usulan solusinya pada tahap improve. Dari delapan alternatif usulan solusi yang diajukan kepada pihak perusahaan, terdapat tujuh alternatif usulan solusi yang diterima. Ketujuh alternatif solusi tersebut meliputi pemberlakuan prosedur baku untuk pemeriksaan ulang komposisi cairan logam, penggunaan sistem elektrik peringatan, penggunaan visual display bagi operator disamatic, pemberlakuan penggunaan amplas dalam persiapan spesimen, penggunaan logbook untuk pemeriksaan dengan spektrometer, penggunaan visual display bagi operator mutu, dan penggunaan wadah berbeda untuk elektroda tiap jenis material spesimen. Kemudian pada tahap control disusun timeline implementasi usulan solusi serta dokumen pendukung berupa Standard Operating Procedure (SOP).