digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fajar Dewantoro
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Fajar Dewantoro
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Fajar Dewantoro
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fajar Dewantoro
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fajar Dewantoro
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fajar Dewantoro
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fajar Dewantoro
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fajar Dewantoro
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Biokorosi merupakan kerusakan suatu material baja sebagai hasil reaksi antara baja dengan lingkunganya yang diakselerasi oleh aktivitas mikroorganisme. Biokorosi dapat diatasi dengan mengeradikasi biofilm menggunakan senyawa biosida. Namun penggunaan senyawa biosida sintetik bersifat toksik terhadap lingkungan karena tidak biodegradable. Beberapa penelitian menunjukan bahwa senyawa biosurfaktan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan biokorosi karena bersifat anti-biofilm pada permukaan baja. Disamping itu. biosurfaktan bersifat biodegradable dan tidak toksik terhadap lingkungan sehingga menjadi senyawa alternatif yang potensial untuk mengatasi biokorosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas biosurfaktan yang dihasilkan oleh bakteri Bacillus sp. terhadap struktur komunitas mikroba pembentuk biofilm pada logam Carbon Steels ST37. Penelitian ini dilakukan melalui pembentukan biofilm dari konsorsium bakteri dari air formasi BN38 pada Carbon Steels ST37 dalam sistem hidrostatis. Analisis dinamika komunitas bakteri pada biofilm ditentukan menggunakan angka lempeng total menggunakan medium Nutrient Agar (NA) untuk mikroba aerob dan Phenol Red Dextrose Agar (PRDA) untuk mikroba penghasil asam. Analisis laju korosi ditentukan dengan metode Elektrokimia menggunakan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Pada sampel logam yang di inokulasi menggunakan konsorsium bakteri menunjukan penurunan massa logam yang lebih tinggi dibandingkan sampel yang tidak diinokulasi mikroba. Hal ini menunjukan bahwa adanya aktvitas mikroba dapat mengakselerasi terjadinya proses korosi. Pada hasil penelitian menunjukan bahwa biofilm matang pada hari ke- 12 ditunjukan oleh densitas sel pada biofilm yang tinggi menggunakan metode Wet weight. Dinamika komunitas pada biofilm menunjukan bahwa bakteri aerob memiliki densitas yang lebih tinggi dibandingkan bakteri penghasil asam. Penelitian menunjukan terdapat 10 isolat yang terisolasi baik pada medium NA maupun PRDA. Dari ke-10 isolat , diketahui bahwa semua isolat berbentuk batang dengan 3 isolat merupakan bakteri Gram positif dan 7 isolat diketahui merupakan bakteri Gram negatif. Pada hasil penelitian menunjukan bahwa biosurfaktan F7 memiliki aktivitas eradikasi pada bakteri Gram positif baik pada mikroba aerob maupun mikroba penghasil asam. Berdasarkan hasil analisis Electrochemical Impedance Spectroscopy menunjukan bahwa biosurfaktan F7 mampu mengurangi jumlah komunitas mikroba pada biofilm sehinga meningkatkan resistensi baja terhadap korosi. Penelitian ini menunjukan bahwa biosurfaktan F7 merupakan senyawa potensial yang dapat digunakan untuk mengeradikasi biofilm pada logam Carbon Steels ST37.