digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TA PP IDE INDAH VOKALIA 1.pdf ]
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Sebagai sebuah Kota Pendhalungan, Kabupaten Jember memiliki kesulitan dalam membangun identitas kota yang kuat. Pemerintah daerah sempat beberapa kali melaksanaan proyek city branding namun tidak menemui keberhasilan. Di tahun 2003, pelaksanaan Jember Fashion Carnival (JFC) yang pertama, ternyata membawa dampak positif cukup besar bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat Jember. Sejak saat itu, JFC dicanangkan sebagai acara tahunan Kabupaten Jember hingga kabupaten ini dikenal sebagai Kota Fashion Karnaval. Namun besarnya potensi yang dimiliki komunitas ini tidak diindahkan dengan adanya fasilitas yang memadai. Mereka tidak dapat mensentralisasi aktivitasnya di satu tempat yang layak, dikarenakan kurangnya lahan dan fasilitas. Jember Fashion Carnival Center (JFCC) dibuat untuk mewadahi kegiatan mereka mulai dari pra-produksi hingga pasca-produksi, khususnya kegiatan ekshibisi karya yang dijadikan fokus utama dalam proyek perancangan ini. Desain interior di area ekshibisi mengutamakan ketersampaian informasi konten pamer secara detail, mulai dari makna dan konsep rancangannya, penjabaran masing-masing detail karya, hingga suasana karnavalnya. Proses kreatif dalam perancangan ini dilakukan dengan mengadaptasi setiap prosesi dalam fase-fase karnaval JFC. Hingga keluar tiga fase utama yang menjadi dasar organisasi ruang di dalam area ekshibisi ini, yaitu: ceremony, greeting, dan selebrasi. Setiap fase tersebut memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Dengan konsep ini, diharapkan pengunjung dapat menemukan insights menarik, bahkan meski mereka tidak dapat menyaksikan karnaval secara langsung. Diharapkan pula, JFC Center ini dapat mewadahi JFC untuk terus berkembang secara berkelanjutan, serta identitas Kota Fashion Carnival yang disematkan pada Kabupaten Jember dapat dikenal luas dan kokoh.