Pembangkit listrik hibrid adalah pembangkit listrik dengan memanfaatkan dua sumber
energi. Sudah banyak penelitian yang dilakukan guna mengembangkan sistem
pembangkit listrik hibrid. Akan tetapi, dari penelitian tersebut belum ada pembangkit
hibrid yang pernah dibangun. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis termodinamika
dan kelayakan keekonomian dari pembangkit hibrid geothermal-fossil. Penelitian ini
memanfaatkan fluida panas bumi dengan temperatur 179,8oC yang akan dipanaskan
hingga temperatur 479,8oC oleh gas panas hasil pembakaran dari bahan bakar fosil dan
diharapkan mendapatkan tambahan daya akibat naiknya entalpi dari fluida panas bumi.
Terdapat dua rancangan pembangkit hibrid pada penelitian ini. Rancangan pembangkit
hibrid pertama adalah sistem pamanasan langsung menggunakan hot gas generator,
daya pembangkitan yang diperoleh sebesar 83,5 MWe. Rancangan pembangkit hibrid
kedua, bahan bakar terlebih dahulu digunakan sebagai bahan bakar pada turbin gas dan
gas buangnya digunakan untuk memanaskan fluida panas bumi di dalam superheater.
Rancangan pembangkit hibrid dengan tambahan turbin gas dapat menaikkan kapasitas
pembangkit hingga 101,1 MWe dengan menggunakan bahan bakar LPG dan 97,1 MW
dengan menggunakan bahan bakar LNG. Selanjutnya tambahan daya dari pembangkit
tersebut dianalisis di dalam model keekonomian untuk mendapatkan biaya investasi,
harga konstruksi per MW dan harga jual listrik per kWh. Metode levelized electricity
price digunakan untuk menentukan harga jual listrik untuk menangani kenaikan harga
bahan bakar setiap tahun. Harga jual listrik dari desain pemanasan langsung
menggunakan hot gas generator (desain pertama) didapatkan rentang harga 12,26 –
21,74 US$ cents per kWh, dimana harga paling rendah menggunakan bahan bakar batu
bara dan harga paling tinggi menggunakan bahan bakar minyak disel. Harga jual listrik
pada rancangan penambahan turbin gas (desain kedua) didapatkan kisaran harga 12,14
- 15,38 US$ cents per kWh, dimana harga paling rendah menggunakan bahan bakar
LPG dan harga paling tinggi menggunakan bahan LNG.