digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Naflah Mutiara Adinda
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Naflah Mutiara Adinda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Naflah Mutiara Adinda
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Naflah Mutiara Adinda
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Naflah Mutiara Adinda
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Naflah Mutiara Adinda
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Naflah Mutiara Adinda
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Naflah Mutiara Adinda
PUBLIC Alice Diniarti

Penghematan biaya merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh industri penerbangan karena memiliki profitabilitas yang rendah. Maskapai penerbangan menerapkan berbagai strategi dalam menurunkan biaya yang perlu dikeluarkan. Salah satunya adalah penggunaan fitur Cost Index (CI) pada flight management computer (FMC) sebagai pengaturan kecepatan terbang. CI merupakan rasio antara time-related cost dan biaya bahan bakar yang termasuk dalam variable direct operating cost. Penggunaan fitur CI menghasilkan kecepatan terbang yang berubah-ubah sesuai dengan kondisi terbang yang terjadi, sehingga membuat penerbangan dapat memiliki trip cost yang lebih rendah. Sebelum mengimplementasikan penggunaan CI, Garuda Indonesia menggunakan fixed Mach number sebagai pilihan kecepatan terbang. Saat ini, CI telah digunakan untuk pesawat B777-300ER, B737-800NG, dan A330-200/300. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi yang membuat penggunaan CI lebih untung dibandingkan dengan penggunaan fixed Mach number sebelumnya. Hal tersebut dapat diketahui dengan membandingkan biaya perjalanan akibat penggunaan bahan bakar dan time-related cost untuk kedua pengaturan kecepatan saat terbang jelajah. Penelitian ini menggunakan metode komputasi menggunakan perangkat lunak NAVBLUE dalam melakukan perencanaan penerbangan dan menghasilkan flight plan. Berdasarkan perhitungan menggunakan jenis pesawat B777-300ER pada enam sample rute dengan variasi jarak, dapat diketahui bahwa besar penghematan trip cost dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi terbang, seperti jarak tempuh penerbangan, ketinggian terbang, berat pesawat, dan angin. Semakin jauh jarak tempuh maka besar penghematan cenderung menurun. Dampak penggunaan CI akan semakin besar seiring dengan menurunnya ketinggian terbang hingga suatu ketinggian terbang tertentu. Selain itu, harga bahan bakar juga dapat mempengaruhi besar penghematan. Terdapat rentang harga bahan bakar tertentu yang membuat penggunaan CI menjadi menguntungkan. Rentang harga bahan bakar tersebut dapat menjadi acuan utama dalam menentukan pilihan kecepatan terbang.