Free Space Optic (FSO) merupakan teknologi optik nirkabel yang menggunakan
udara sebagai media transmisi. Jaringan FSO awalnya digunakan untuk
komunikasi antar satelit. Namun seiring berjalannya waktu dan meningkatnya
kebutuhan teknologi ini digunakan dalam komunikasi terestrial. Penelitian
ini berfokus pada faktor cuaca dan faktor turbulensi atmosfer yang dapat
mempengaruhi kinerja jaringan FSO dengan menggunakan perhitungan Signal-
To-Noise Ratio (SNR) yang kemudian dihubungkan dengan pengaruh Bit Error Rate
(BER). Perhitungan SNR dilakukan berdasarkan skema modulasiOOKyang terbagi
atas OOK-NRZ dan OOK-RZ.
Empat panjang gelombang digunakan untuk menjadi faktor pembanding adalah
690 nm, 780 nm, 850 nm, dan 1550 nm. Beberapa penelitian telah menguji
setiap variasi panjang gelombang dengan nilai Bit Error Rate mencapai hingga
10????10. Kondisi cuaca yang digunakan pada penelitian ini adalah kondisi cuaca
berkabut dan kondisi cuaca hujan dengan beberapa penelitian sebelumnya
menggunakan Gaussian Beam dapat menghasilkan nilai SNR hingga 25 dB.
Penelitian ini membandingkan performansi Gaussian Beam terhadap Soliton Beam
yang digunakan dalam proses pengiriman informasi dalam FSO.
Hasil penerapan Soliton beam dalam FSO adalah peningkatan jarak transmisi
optimal 200 meter lebih baik dibanding Gaussian beam dengan kondisi very light
rain dari 1.2 km untuk sinyal Gaussian menjadi 1.4 km untuk sinyal Soliton, dan
kondisi very light fog dari 1.4 km Gaussian Beam menjadi 1.6 km menggunakan
Soliton Beam. Nilai Bit Error Rate yang dihasilkan hingga 1060 kali lebih rendah
untuk kondisi berkabut dan menghasilkan hingga 1010 kali lebih rendah dalam
kondisi hujan jika dibandingkan Gaussian Beam.