digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC karya

Free Space Optic (FSO) merupakan teknologi optik nirkabel yang menggunakan udara sebagai media transmisi. Jaringan FSO awalnya digunakan untuk komunikasi antar satelit. Namun seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kebutuhan teknologi ini digunakan dalam komunikasi terestrial. Penelitian ini berfokus pada faktor cuaca dan faktor turbulensi atmosfer yang dapat mempengaruhi kinerja jaringan FSO dengan menggunakan perhitungan Signal- To-Noise Ratio (SNR) yang kemudian dihubungkan dengan pengaruh Bit Error Rate (BER). Perhitungan SNR dilakukan berdasarkan skema modulasiOOKyang terbagi atas OOK-NRZ dan OOK-RZ. Empat panjang gelombang digunakan untuk menjadi faktor pembanding adalah 690 nm, 780 nm, 850 nm, dan 1550 nm. Beberapa penelitian telah menguji setiap variasi panjang gelombang dengan nilai Bit Error Rate mencapai hingga 10????10. Kondisi cuaca yang digunakan pada penelitian ini adalah kondisi cuaca berkabut dan kondisi cuaca hujan dengan beberapa penelitian sebelumnya menggunakan Gaussian Beam dapat menghasilkan nilai SNR hingga 25 dB. Penelitian ini membandingkan performansi Gaussian Beam terhadap Soliton Beam yang digunakan dalam proses pengiriman informasi dalam FSO. Hasil penerapan Soliton beam dalam FSO adalah peningkatan jarak transmisi optimal 200 meter lebih baik dibanding Gaussian beam dengan kondisi very light rain dari 1.2 km untuk sinyal Gaussian menjadi 1.4 km untuk sinyal Soliton, dan kondisi very light fog dari 1.4 km Gaussian Beam menjadi 1.6 km menggunakan Soliton Beam. Nilai Bit Error Rate yang dihasilkan hingga 1060 kali lebih rendah untuk kondisi berkabut dan menghasilkan hingga 1010 kali lebih rendah dalam kondisi hujan jika dibandingkan Gaussian Beam.