digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Azman Ahdallah
PUBLIC Alice Diniarti

Kebutuhan energi listrik semakin meningkat seiring perkembangan teknologi yang semakin bergantung terhadap energi listrik. Energi listrik dibutuhkan oleh berbagai kalangan, baik untuk skala kecil maupun skala besar, baik untuk kebutuhan pendidikan ataupun untuk kebutuhan umum. Sehingga perlu ada upaya penyediaan energi listrik yang semakin berkembang juga. Namun, banyak diantara upaya penyediaan energi listrik ini menimbulkan efek samping. Padahal dengan keadaan Indonesia yang kaya akan sumber daya, masih banyak yang dapat dimanfaatkan secara efektif diantaranya adalah, aliran sungai, dan juga cahaya matahari. Dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro (PLTPH) "Hibrid Pumped Storage" kedua potensi yang tersedia di Indonesia itu pun akan dapat dimanfaatkan secara efisien. PLTPH ini memanfaatkan energi potensial air yang tersedia dari DAS di Kecamatan Jatinangor, lebih tepatnya DAS Situ 1 ITB Jatinangor dengan luas 1,032 km2, menjadi energi listrik ramah lingkungan, dengan memanfaatkan debit andalan 21,05 l/s dan 4,49 l/s serta tinggi jatuh yang mencapai 18.5 m. Menggunakan tinggi jatuh efektif sebesar 17.29 m diperhitungkan energi yang dapat dihasilkan PLTPH mencapai 6,73 kW. Adanya sistem "Hibrid Pumped Storage" juga memanfaatkan energi matahari tersedia sebagai energi untuk memompa kembali sisa air ke hulu untuk kemudian dimanfaatkan kembali untuk menjadi energi listrik pada PLTPH. Pada perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro "Hibrid Pumped Storage" terdapat beberapa komponen struktur yang akan didesain, diataranya adalah pipa pesat, rumah pembangkit, saluran pembuang, dan sistem "Hibrid Pumped Storage" yang mencakup, pompa dan panel surya. Keberadaan PLTPH di dalam lingkungan akademik ITB, Jatinangor, membuat PLTPH ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengajaran juga untuk para sivitas akademik selain dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit energi listrik pada lingkungan ITB, Jatinangor.