Studi voltammetri dan potensiometri menggunakan elektroda pasta karbon (EPK) yang dimodifikasi oleh Molecularly Imprinled Poly (MIP) diperlukan untuk pengukuran senyawa tertentu dengan tingkat selektivitas dan sensitivitas yang tinggi. Pada penelitian ini senyawa yang ingin dianalisis yaitu Buty!ated Hydroxytoluene (BHT) yang m erupakan senyawa antioksidan sintesis turunan fenol. Penggunaan BHT sebagai antioksidan penting dalam industri farmasi karena memiliki kemampuan untuk mencegah laju reaksi oksidatif dari senyawa organik yang ada dalam produk. Namun, penggunaan BHT bisa memiliki efek berbahaya pada kesehatan karena bersifat karsi nogenik. Oleh karena itu, penggunaannya dalam produk farmasi memiliki jumlah ya ng dii zinkan yaitu
0,0075- 0,1 %. Metode yang selama ini digunakan dalam analisis BHT yaitu GC MS dan HPLC. Belum banyak yang menganalisis BHT secara voltammetri dan potensiometri, sehingga dibutuhkan pengukuran dengan metode tersebut sebagai perbandingan. Voltametri merupakan teknik elektrokimia yang sedang berkembang dan menjadi perhatian . Pen ggunaan MIP memiliki banyak kelebihan yaitu memiliki kestabilan yang tinggi dan dapat digunakan untuk berbagai molekul target di bidang kimia, biologi, dan farmasi. EPK-MIP disiapkan secara elektropolimerisasi menggunakan asam glutamat sebagai monomer dan BHT sebagai analit dengan teknik voltammetri siklik. Kemudian EPK-MIP tersebut digunakan sebagai elektroda kerja pada potensiometer untuk menganalisis BHT pada sampel dan Ag/AgCI digunakan sebagai elektroda pembanding. Pengaruh variasi komposisi analit : monomer, siklus elektropolimerisasi, dan pH larutan telah dipelajari untuk mendapatkan kondisi optimum pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ana lisis BHT secara potensiometri menggunakan elektroda kerja pasta karbon termodifikasi MIP memiliki jangkauan pengukuran yang cukup luas ya itu rentang I0-7 - I 0-3 M dengan limit deteksi 6, I x I0-6 M. Uji presisi menunjukkan nilai %RSD yang cukup baik yaitu di bawah 2%. Penentuan BHT secara potensiometri dan vol tammetri dibandingkan dengan HPLC pada sam pel krim Kanna menunjukkan nilai konsentrasi yang terkandung di dalamnya sebesar
masing-masing 0,65 mM, 0,60 mM, dan 0,66 mM atau sekitar I ,32 x I o-5 %.
Setelah hasil ketiga konsentrasi tersebut dianalisis dengan Anova single factor
maka didapatkan nilai Fekspe rimen > Fcritica l ya itu 30,2 > 9,5 yang menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbed aan ya ng si gn ifikan dalam pengukuran konsentrasi
BHT menggunakan ketiga metode tersebut.