digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Samuel Saptohadi
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Samuel Saptohadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Samuel Saptohadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Samuel Saptohadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Samuel Saptohadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Samuel Saptohadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Samuel Saptohadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Samuel Saptohadi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Industri kimia merupakan industri yang memproses bahan mentah menjadi produk untuk memenuhi kebutuhan manusia. Industri plastik yang menggunakan gas klorin hasil elektrolisis brine, industri minyak bumi, dan industri pembangkit listrik tenaga panas bumi merupakan contoh industri kimia yang menggunakan pipa baja dalam prosesnya. Hidrogen sulfida, ion klorida, dan laju alir fluida berpotensi meningkatkan korosi pada peralatan-peralatan proses yang terbuat dari baja. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh laju alir larutan, konsentrasi NaCl, dan konsentrasi H2S terhadap laju dan mekanisme korosi baja karbon di dalam larutan NaCl yang mengandung H2S. Penelitian ini dilakukan pada temperatur dan tekanan ruang. Pengukuran laju korosi baja dilakukan dengan metode potensiodinamik, sedangkan mekanisme korosi ditentukan dengan menggunakan metode voltametri siklik, Electrochemical Impedance Spectroscopy, dan dengan menganalisis produk korosi menggunakan X-Ray Diffraction dan Scanning Electron Microscope. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa laju korosi baja karbon dalam larutan NaCl yang mengandung H2S terus meningkat seiring dengan peningkatan laju alir, konsentrasi H2S, dan peningkatan konsentrasi NaCl. Namun, laju korosi mengalami penurunan pada rentang konsentrasi H2S 60 s.d. 500 ppm akibat pengendapan senyawa besi-sulfida di permukaan baja. Mekanisme korosi baja karbon di dalam larutan NaCl yang mengandung H2S dimulai dengan oksidasi besi menjadi Fe2+ yang kemudian membentuk mackinawite yang bereaksi lanjut menjadi pyrrhotite dan pada akhirnya menjadi pyrite. Pengaruh interaksi antara laju putar dengan konsentrasi NaCl dan pengaruh interaksi antara konsentrasi H2S dengan konsentrasi NaCl bersifat sinergistik dalam meningkatkan laju korosi baja. Interaksi antara konsentrasi H2S dengan laju putar serta interaksi antara konsentrasi H2S, konsentrasi NaCl, dan laju putar tidak berpengaruh terhadap laju korosi.