Pages_from_TA_PP_VELY_BRIAN_ROSANDI_1_-_COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pages_from_TA_PP_VELY_BRIAN_ROSANDI_1_-_BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pages_from_TA_PP_VELY_BRIAN_ROSANDI_1_-_BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pages_from_TA_PP_VELY_BRIAN_ROSANDI_1_-_BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pages_from_TA_PP_VELY_BRIAN_ROSANDI_1_-_BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pages_from_TA_PP_VELY_BRIAN_ROSANDI_1_-_BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pages_from_TA_PP_VELY_BRIAN_ROSANDI_1_-_DAFTAR_PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk inovasi yang dilakukan
oleh pelaku usaha Sentra Industri Rajut Binongjati, Kecamatan Batununggal, Kota
Bandung. Dan bagaimana pengaruhnya terhadap keberlanjutan usaha sebagai
industri kreatif Kota Bandung. Untuk mencapai tujuan tersebut, selain melihat sejarah
muncul dan perkembangan sentra industri rajut, peneliti juga menganalisis beberapa
variabel terkait bentuk inovasi dan keberlanjutan usaha sebagai industri kreatif serta
keterkaitan antara keduanya. Variabel terkait bentuk inovasi tersebut merupakan
turunan dari konsep yang dikemukakan oleh Rogers (2003), Johhanessen (2001), serta
Guideline pelaksanaan inovasi dari OECD Oslo Manual yang meliputi Inovasi
Produk, Inovasi Proses, Inovasi Manajemen, dan Inovasi Pemasaran. Kemudian
terkait variabel yang menjadi indikator didalam keberlanjutan usaha, menggunakan
turunan konsep yang dikemukakan oleh Fatoki (2014) serta Rogers dalam Dibra
(2015). Selanjutnya terkait Konsep Industri dan Ekonomi Kreatif menggunakan teori
yang dikemukakan oleh Florida (2012) dan Fahmi (2016), serta Panduan dari
UNCTAD (2013) dan DCMS (2013). Selain itu terkait dengan potensi sektor industri
kreatif dalam pengembangan ekonomi lokal menggunakan teori dan konsep yang
dikemukakan oleh Firman (1999) dan Coffey&Polese (1984). Yang kemudian
dilakukan tinjauan terhadap pengaruh inovasi dengan keberlanjutan usaha
menggunakan teori dan konsep yang dikemukakan oleh WCED (1987) dan
Boons&Ludekefreund (2013).
Dari seluruh hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sentra Industri Kreatif Rajut
Binongjati dapat ditemukan bentuk-bentuk inovasi yang dilakukan berupa inovasi
pada aspek produk, inovasi pada aspek proses, inovasi pada aspek manajemen serta
inovasi pada aspek pemasaran. Namun secara umum inovasi yang berpengaruh
secara signifikan terhadap keberlanjutan usaha rajut di Binongjati meliputi tiga
bentuk inovasi saja yaitu: inovasi pada aspek produk yang berupa inovasi terkait
desain rajut, inovasi pada aspek manajemen yang berupa inovasi terkait manajemen
tenaga kerja, serta inovasi pada aspek pemasaran yang berupa inovasi terkait
promosi dan wilayah pemasaran.