Budaya kontemporer tidak dapat kita pisahkan dalam konteks Pop Art di Amerika
maupun Inggris, karena perkembangan wacana terus digali oleh pelopor gerakan Pop
Art, maka mereka tidak bisa lepas dari aspek media massa, yang sangat lekat dengan
masyarakat awam, dan karya-karya mereka banyak diterima dan semakin terekognisi
oleh masyarakat berdasarkan kapasaitas seniman yang mendistribusikan karya-karya
mereka secara luas. Mereka memanfaatkan nilai-nilai seni rupa kontemporer sebagai
jalan alternatif dan permisif untuk menginjakkan kaki mereka pada dua hal, yaitu
otonomi seni yang sifatnya eksklusif, seni yang tinggi, dengan seni rendah yang dapat
juga dikonsumsi oleh masyarakat luas kelas menengah bawah.
Sebagai sebuah fenomena, gagasan tersebut menjadi sebuah dasar berkarya yang
memakai media lukisan sebagai inti dari keseluruhan karya, karena menjadi satu
representasi media seni yang populer.
Subkultur tersebut berkembang secara luas dan menjadi fenomena sosial global yang
mungkin akan terus berkembang dan akan selalu diperdebatkan dari awal 1990-an hingga
masa yang akan datang dan masih tetap akan relevan karena fenomena sosial tersebut
terbentuk secara alami dan sebagai bentuk ekspresi sosial yang tumbuh secara diaspora,
hal tersebut akan menjadi topik yang terwacanakan secara tidak langsung.
Pop Art, Kitsch, dan fenomena subkultur streetwear dan sneakers dijadikan topik karena
terdapat kesamaan yang sifatnya subversif, merekonstruksi apa yang telah diwacanakan
oleh otoriter, namun tidak keluar dari konvensi teknis, dan terjadi kolaborasi kerja antara
metode kerja yang konvensional, radikal, bebas, inovatif, serta cenderung kompleks
ketika semua nilai dari aspek seni rupa dan bisnis, kesehatan dalam berkompetensi
dipertunjukkan dengan cara yang elegan dan akademis. Paradigma seni rupa
kontemporer serta wacana di dalamnya tetap menjadikan fenomena subkultur tersebut
masuk kedalamnya dan terus digali serta digagas oleh seniman kontemporer di seluruh
dunia hingga hari ini. Hal tersebut menguatkan topik yang akan dijadikan sebagai
landasan dasar permasalahan tersebut masih relevan dan memiliki kapasitas dan
ruangnya tersendiri pada seni rupa kontemporer hari ini.