2019_TS_PP_RILLA_OKTOVIAMI_ZEF_ABSTRAK_1.pdf
PUBLIC Yoninur Almira 2019_TS_PP_RILLA_OKTOVIAMI_ZEF_ABSTRAK_2.pdf
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Rilla Oktoviami Zef
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Rilla Oktoviami Zef
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Rilla Oktoviami Zef
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Rilla Oktoviami Zef
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Rilla Oktoviami Zef
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Rilla Oktoviami Zef
PUBLIC Yoninur Almira 2019 TS PP RILLA OKTOVIAMI ZEF_JURNAL.pdf)u
PUBLIC Yoninur Almira
Festival Bekudo Bono merupakan salah satu dari tiga festival yang dilaksanakan di
Provinsi Riau yang masuk ke dalam Calender of Event Wonderful Indonesia.
Festival ini terbilang unik karena acara utama dari festival ini ialah berselancar pada
ombak pasang yang berada di Sungai Kampar. Semakin dikenal luas Kawasan
Wisata Bono di internasional menimbulkan peningkatan kunjungan wisatawan
asing, namun pemerintah daerah sendiri memahami bahwa potensi pariwisata
tersebut masih terkendala infrastruktur-infrastruktur yang masih belum siap
ataupun memadai. Penelitian ini bertujuan mengkaji kesiapan infrastruktur
pariwisata Kawasan Wisata Bono yang kemudian dapat menemukan susunan
strategi pengembangan yang tepat dalam mendukung Festival Bekudo Bono
sebagai event internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif serta
pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara
wawancara, observasi, dan kuesioner. Responden dari penelitan ini bersifat
purposive dengan pengambilan responden menggunakan metode snowball yang
terbagi dalam tiga kelompok yaitu akademisi, pegawai pemerintahan provinsi dan
kabupaten, serta peselancar/surfer. Kuesioner penelitian berisi tujuh variabel
kesiapan yaitu kesiapan infrastruktur dasar pariwisata, infrastruktur pendukung
pariwisata, infrastruktur festival dan event, karakteristik event, daya tarik selancar,
fasilitas pendukung selancar, dan fasilitas preseden (menggunakan preseden Benak
River Malaaysia, dan Alberta River Surfing Canada) dengan menggunakan
penilaian skala likert.
Penelitian ini kemudian menemukan bahwa meskipun secara kesiapan infrastruktur
pariwisata pada masing-masing variabel dikatakan siap, namun secara kondisi di
lapangan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan pengembangan untuk
dapat mengintegrasikan dukungan pada festival serta kemajuan masyarakat
setempat pada industri pariwisata. Selain itu, untuk saat ini aktivitas utama di
kawasan ialah surfing. Penelitian ini masih terbilang jarang karena beberapa hal
seperti penilaian kesiapan infrastruktur pariwisata, pembahasan mengenai Festival
Internasional, dan masih minimnya penelitian selancar sungai (river surfing).
Penelitian ini kemudian diharapkan dapat menambah literatur pengetahuan
mengenai infrastruktur pariwisata dan river surfing