digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Fadillah Hilmi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Fadillah Hilmi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Fadillah Hilmi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Fadillah Hilmi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Fadillah Hilmi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Fadillah Hilmi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Fadillah Hilmi
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Program onboarding diakui bermanfaat untuk membantu karyawan baru mencapai tingkatan onboarding. Tingkatan onboarding terdiri dari Efikasi Diri, Kejelasan Peran, Integrasi Sosial, dan Pengetahuan tentang Budaya (Bauer, 2010). Program ini membantu karyawan baru memiliki koneksi emosional dengan organisasi, sehingga dapat mengurangi angka keluar karyawan di bawah tiga bulan. In Bank Syariah Nasional, angka turn over tertinggi didominasai oleh karyawan dengan masa kerja dibawah tiga bulan. Salah satu alasannya adalah bahwa karyawan baru kurang dikenalkan dengan pekerjaannya, terutama untuk posisi Community Officer. Untuk mengantisipasi hal ini, Bank Syariah Nasional meluncurkan program onboarding bagi karyawan baru dengan tujuan agar karyawan baru dapat memahami pekerjaannya, memiliki Efikasi diri yang lebih baik, serta lebih cepat beradaptasi dengan lingkungannya. Namun, setelah hampir setahun sejak peluncuran besar-besaran, tingkat kelengkapan program onboarding tetap kurang dari 40%. Hal ini mungkin karena organisasi belum siap mengimplementasikan program tersebut karena masih baru bagi mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah organisasi siap mengimplementasikan program onboarding, area untuk meningkatkan program onboarding, dan rekomendasi untuk meningkatkan implementasi program onboarding. Penelitian ini menggunakan konsep Kesediaan untuk Berubah menggunakan model ADKAR oleh Jeff Hyatt, dan onboarding yang berhasil oleh Bauer, 2010. . Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Data dikumpulkan dengan melakukan survei kepada 741 peserta yang terdiri dari Manajer Bisnis dan Petugas Komunitas yang sudah bekerja minimal enam bulan. Survei ini terdiri dari 69 pertanyaan, tetapi hanya 59 di antaranya yang valid dan dapat diandalkan. Survei menggunakan Skala Likert dengan skala 1 (Sangat Tidak Setuju) hingga 6 (Sangat Setuju). Penulis juga menambahkan empat pertanyaan terbuka ke dalam survei untuk mengumpulkan umpan balik tentang Program Onboarding. Dan pada akhirnya, penulis mewawancarai 6 peserta yang terdiri dari manajer pembelajaran untuk membenarkan program, dan kepada iv manajer bisnis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang mengapa program onboarding tidak diimplementasikan sesuai harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program onboarding di BANK SYARIAH NASIONAL dapat diinterpretasikan memiliki onboarding proaktif. Program ini juga telah memenuhi tingkatan onboarding di mana program onboarding telah meningkatkan efikasi diri, kejelasan peran, pengetahuan tentang budaya, dan integrasi sosial. Untuk kesiapan berubah, skor keseluruhan adalah 4,74 dari 6. Ini berarti Bank Syariah Nasional 75% siap untuk mengimplementasikan program onboarding. Mereka memiliki kesadaran, keinginan, pengetahuan, dan kemampuan untuk mengimplementasikan program tersebut. Namun, ada beberapa faktor lain yang tidak disebutkan dalam konsep ADKAR yang menjadi faktor mengapa program onboarding tidak berjalan seperti yang diharapkan. Tidak memprioritaskan untuk menyelesaikan program adalah salah satu faktor yang membuat tingkat implementasi program onboarding tetap rendah. Hal ini dapat sejalan dengan manajer yang tidak memberikan perhatian yang cukup kepada tim mereka untuk menyelesaikan tugas. Selain itu, masalah teknis program seperti durasi, proses administrasi, kompetensi buddy, dan masalah aplikasi juga dapat membuat karyawan tidak melakukannya dengan benar. Materi yang tidak diperbarui juga menjadi salah satu area perbaikan untuk program tersebut. Rencana implementasi adalah dengan memasukkan kelengkapan program onboarding sebagai faktor utama atau poin bonus dalam KPI, mengevaluasi durasi program, mengevaluasi aplikasi dan materi pembelajaran, menyelenggarakan pelatihan untuk buddy, dan membuat penghargaan program.