Lapangan Monton Utara secara administratif berada pada Kecamatan Arut Utara,
Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Geologi regional Daerah
Monton Utara terdiri dari endapan Vulkanik Trias dan sedimen Miosen Akhir. Tujuan
penelitian ini adalah mempelajari tatanan geologi dan mineralisasi hidrotermal yang
terjadi pada daerah penelitian. Luas daerah penelitian mencakup 63,8 km2. Metode
penelitian meliputi analisis peta topografi dan citra SRTM, pengambilan sampel dan
observasi lapangan untuk menentukan penyebaran litologi, alterasi, dan mineralisasi
daerah penelitian. Hasil observasi dilakukan validasi dengan analisa sampel melalui
petrografi, mineragrafi, dan analisis SWIR (Short Wavelength Infrared).
Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan terdiri dari Satuan
Perbukitan Lava Mrambang, Satuan Perbukitan Lipatan Monton, Satuan Perbukitan
Sesar Tujuh, dan Satuan Dataran Denudasional Monton. Geologi daerah penelitian
dibagi menjadi lima satuan yakni Satuan Tuf Monton, Satuan Batupasir Monton, Satuan
Andesit Mrambang, Satuan Riolit Mrambang, dan Satuan Endapan Aluvial Sambi.
Struktur geologi daerah penelitian terdiri atas tiga struktur sekunder berupa sesar yaitu
Antiklin Monton, Sesar Naik Menganan Tujuh, dan Sesar Naik Menganan Merundau,.
Alterasi daerah penelitian dibagi tiga zona yaitu zona alunit – kuarsa – pirofilit, zona
kuarsa – serisit – pirofilit, dan. zona kaolinit – ilit – smektit.
Mineralisasi daerah penelitian diinterpretasikan sebagai endapan mineral volcanogenic
massive sulphide (VMS) dan Epitermal sulfida tinggi terdiri atas dua zona yakni galena –
sfalerit, dan pirit. Sejarah geologi secara umum terjadi pada Trias dimulai dari
pembentukan Satuan Tuf dan pengendapan Satuan Batupasir diselingi mineralisasi VMS.
Akivitas vulkanisme terjadi pada Kapur membentuk Lava Andesitik dan Riolitik dengan
alterasi yang intens dan meluas, disertai mineralisasi epitermal sulfida tinggi. Tektonik
kala Eosen mengakibatkan pengangkatan dan membentuk struktur geologi di daerah
penelitian. Setelah pengangkatan daerah penelitian menjadi stabil dengan proses
geomorfik yang membentuk morfologi sekarang.