Kacapiring merupakan salah satu tumbuhan yang dipercaya memiliki efek terhadap kualitas tidur.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan efek dari ekstrak bunga kacapiring pada kualitas tidur
tikus wistar jantan. Penentuan efek kualitas tidur dilakukan terhadap tikus wistar jantan dengan
pemberian suspensi ekstrak etanol bunga kacapiring. Ekstrak diperoleh dari hasil refluks simplisia
bunga kacapiring dengan pelarut etanol 96%. Percobaan yang dilakukan adalah durasi tidur,
latensi tidur, efisiensi tidur dan uji sedation rating scale, dan uji perilaku. Pada tikus induksi
ketamin dosis 100 mg/kgBB dilakukan setelah pemberian ekstrak, pembawa dan obat rujukan.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga kacapiring tidak memberikan efek
terhadap durasi tidur, tetapi memberi efek signifikan terhadap latensi tidur, efisiensi tidur, siklus
tidur, sedation rating scale dan gerak motorik. Seluruh dosis memberikan peningkatan yang
signifikan pada uji latensi tidur, sedangkan efisiensi tidur pada dosis 25mg /kgBB, 100mg /kgBB dan 200
mg
/kgBB meningkat. Pada siklus tidur, dosis ekstak 25
mg
/kgBB, 100
mg
/kgBB dan 200
mg
/kgBB dapat
menstabilkan siklus tidur seperti pada pemberian diazepam. Selanjutnya ditemukan bahwa dosis
ekstrak 25
mg
/kgBB dan 100
mg
/kgBB meningkatkan sedation rating scale. Pada pengamatan akhir,
dosis ekstrak 200
mg
/kgBB dapat mengakibatkan penurunan aktivitas lokomotor. Secara
keseluruhan, hasil uji menunjukkan ekstrak etanol bunga kacapiring dalam peningkatan kualitas
tidur tikus dengan dosis 25mg /kgBB memberikan efek yang signifikan.