


BAB 1 Aldy Kusuma Priyatna
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 2 Aldy Kusuma Priyatna
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 3 Aldy Kusuma Priyatna
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

BAB 4 Aldy Kusuma Priyatna
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB


rokok. Dampak negatif dari rokok menyebabkan tembakau
terancam karena dinilai merugikan kesehatan manusia. Solusi dari masalah ini
adalah memanfaatkan tembakau untuk produk lain yang lebih bermanfaat.
Solanesol merupakan senyawa metabolit sekunder yang dapat diekstraksi dari
tanaman tembakau. Senyawa ini memiliki nilai manfaat yang tinggi karena
berperan penting dalam sintesis senyawa koenzim Q10 (CoQ10). Koenzim
merupakan senyawa yang terkenal memilki banyak manfaat bagi industri kesehatan
serta kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh solanesol
dalam meningkatkan produksi CoQ10. Produksi CoQ10 dalam penelitian ini
memanfaatkan bakteri Agrobacterium tumefaciens. Mikroba merupakan agen
produksi CoQ10 yang efektif dan ekonomis. Prekursor solanesol didapatkan dari
ekstraksi daun tembakau dengan metode heat-reflux. Produksi CoQ10 oleh bakteri
menggunakan medium yeast extract broth dengan variasi penambahan konsentrasi
solanesol sebesar 0 g/L, 0,5 g/L, 1 g/L, 1,5 g/L, 2 g/L, dan 2,5 g/L. Perolehan
ekstraksi crude solanesol dari daun tembakau sebesar 0,76-1,97%. Hasil penelitian
ini menunjukkan penambahan prekursor solanesol dapat meningkatkan produksi
CoQ10 serta biomassa sel bakteri. Konsentrasi penambahan prekursor solanesol
paling optimal adalah 2,5 g/L. Perolehan berat sel kering, CoQ10, dan kandungan
CoQ10 spesifik dari variasi ini adalah 2,82 g, 12,02 g/L, dan 4,27 mg/g berat kering.
Penambahan prekursor solanesol dapat meningkatkan perolehan CoQ10 hingga
217%.