digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2013_TA_PP_ANDRI_SAPUTRA_GUNAWAN_1-COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_ANDRI_SAPUTRA_GUNAWAN_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_ANDRI_SAPUTRA_GUNAWAN_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_ANDRI_SAPUTRA_GUNAWAN_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_ANDRI_SAPUTRA_GUNAWAN_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_ANDRI_SAPUTRA_GUNAWAN_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_ANDRI_SAPUTRA_GUNAWAN_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_ANDRI_SAPUTRA_GUNAWAN_1-BAB_7.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_ANDRI_SAPUTRA_GUNAWAN_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kebanyakan perencanaan struktur beton bertulang yang mampu memikul beban gempa kuat berprinsip pada strong column – weak beam. Pada sistem ini, kerusakan elemen struktur akibat gempa kuat tidak dapat dihindari. Kerusakan elemen struktur disengaja dengan alasan dapat memberikan disipasi energi tambahan sehingga struktur dapat kokoh berdiri. Jika kerusakan elemen struktur ingin dihindari, pemasangan sistem proteksi seismik adalah solusinya. Sistem proteksi seismik berperilaku sebagai disipator energi gempa sehingga kerusakan elemen struktur dapat direduksi. Pada penulisan ini akan dibandingkan kinerja struktur beton bertulang dengan sistem ganda terhadap struktur yang sama dengan sistem proteksi seismik. Sistem proteksi seisimik yang digunakan adalah peredam viskoelastik dengan konfigurasi Inverted V. Kinerja yang dibandingkan meliputi karakteristik dinamik struktur, gaya geser dasar, respons struktur, kerusakan elemen struktur, kontribusi peredam viskoelastik dalam memikul gempa kuat, serta energi input dan energi respons struktur. Analisis yang digunakan adalah Non Linear Time History, baik dengan metode integrasi langsung maupun modal. Berdasarkan perbandingan parameter kinerja struktur, diperoleh bahwa terjadi penurunan periode struktur seiring dengan peningkatan kekuatan properti material viskoelastik yang digunakan, namun tidak mengubah dominasi bentuk ragam yang bekerja. Gaya geser dasar yang diterima oleh struktur tidak berubah secara signifikan seiring dengan perubahan properti material viskoelastik. Respons struktur secara keseluruhan mengalami penurunan seiring dengan peningkatan kekuatan properti material viskoelastik yang digunakan. Kerusakan elemen struktur yang terjadi juga menurun seiring dengan peningkatan kekuatan properti material viskoelastik. Peredam viskoelastik dapat berkontribusi secara optimal jika mampu mengimbangi kekakuan strukturnya. Hal ini terlihat oleh kecenderungan yang konstan pada gaya yang mampu diberikan oleh peredam viskoelastik saat mampu mengimbangi kekakuan struktur. Dari segi energi, energi redaman total, baik energi redaman modal maupun peredam sendiri, yang diberikan akan cenderung konstan seiring dengan peningkatan kekuatan propeti material viskoelastik. Namun hal ini terkompensasi dengan terjadinya penurunan energi input maksimum, energi potensial maksimum, dan energi kinetik maksimum. ii Secara keseluruhan, struktur beton bertulang yang dipasang dengan peredam viskoelastik memiliki kinerja yang lebih baik dalam memikul beban gempa kuat.