digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2013_TA_PP_Nanie_Intan_Pratiwi_1-COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_Nanie_Intan_Pratiwi_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_Nanie_Intan_Pratiwi_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_Nanie_Intan_Pratiwi_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_Nanie_Intan_Pratiwi_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_Nanie_Intan_Pratiwi_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_Nanie_Intan_Pratiwi_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_Nanie_Intan_Pratiwi_1-BAB_7.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_Nanie_Intan_Pratiwi_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagian besar rumah tempat tinggal masyarakat Indonesia terdiri dari dinding bata dan hanya sedikit dari bangunan tersebut yang menggunakan portal pengekang beton bertulang. Kurangnya ilmu mengenai dinding bata tanpa pengekang dan dinding bata dengan pengekang beton bertulang menyebabkan dinding bata diabaikan dalam analisis struktural dan hanya dianggap sebagai elemen arsitektural sehingga kekuatan dan kekakuan dinding bata tidak diperhitungkan. Padahal pada kenyataannya, dinding bata memberikan kontribusi kekuatan dan kekakuan yang lumanyan signifikan seperti pada sistem struktur berpengekang. Penelitian ini menggunakan analisis numerik nonlinear dimana hasil eksperimen yang ada sebelumnya menjadi acuan dari model numerik yang dibuat. Model struktur yang digunakan berupa elemen beton bertulang dan dinding bata. Elemen beton bertulang dimodelkan sebagai balok - kolom yang mampu membentuk sendi plastis pada ujung – ujungnya, sedangkan elemen dinding bata dimodelkan dengan elemen strut tekan. Analisis nonlinear yang dilakukan pada model numerik ada dua, yaitu analisis nonlinear statik pushover dengan menggunakan program SAP v.15 dan analisis beban siklik dengan menggunakan program Opensees. Hasil analisis pushover pada beberapa model eksperimen menghasilkan kurva perbandingan beban terhadap perpindahan. Pada model eksperimen yang iv memenuhi syarat panjang penyaluran, kurva pushover hasil analisis menyerupai kurva pushover hasil eksperimen. Pada model eksperimen yang tidak memenuhi syarat panjang penyaluran, kurva pushover hasil analisis berada jauh lebih tinggi dari kurva pushover hasil eksperimen. Analisis beban siklik dilakukan pada model eksperimen yang memenuhi syarat panjang penyaluran, yaitu Model C hasil eksperimen Wijaya (2009). Hasil analisis beban siklik dengan menggunakan program Opensees dengan graphic user-interface BuildingTcl menghasilkan kurva histeretik yang hampir menyerupai kurva histeretik hasil eksperimen.